Rabu, 19 Desember 2012

Gigi Geraham

Hari ini, ketika saya sedang bermain dengan Asha, saya melihat ada sesuatu berwarna putih di gusinya. Saya berpikir, "gigi kah?"

Tapi karena Asha tidak memperbolehkan siapapun menyentuh giginya, jadi terpaksa saya tunggu sampai dia tidur untuk memastikannya. Setelah dia tidur, dan saya berhasil membuka mulutnya, saya lihat ada sebuah gigi geraham di gusi Asha sebelah kiri atas.
Saya sedikit heran, gigi taringnya belum tumbuh, tapi gerahamnya sudah tumbuh duluan. Jadi antara gigi seri dan geraham ada jaraknya, mirip seperti orang ompong :)

Saya agak heran juga. Awalnya saya pikir gigi pada bayi itu akan tumbuh secara berurutan, dari depan lalu ke belakang. Soalnya sepupu Asha, yang umurnya hanya beda 1,5 bulan, giginya tumbuh secara urut dari depan ke belakang. Tapi gigi Asha meloncat tumbuhnya.

Bukannya saya bermaksud membandingkan pertumbuhan Asha dengan bayi lain, sama sekali bukan. Hanya saja awalnya saya pikir seperti itu untuk semua bayi (gigi tumbuh berurutan dari depan ke belakang). Ternyata masalah tumbuhnya gigi pun setiap bayi punya "caranya" masing-masing ya..

Senin, 03 Desember 2012

Pertama bab di tempatnya

Saya sudah membelikan Asha sebuah kursi untuk toilet training sejak beberapa bulan yang lalu. Tapi sampai sekarang belum terpakai, karena memang belum ada niat untuk mengajari Asha tentang toilet training sekarang, Niatnya sih nanti ketika umurnya 2 tahun, ketika dia sudah mengerti apa yang saya katakan.

Setiap dia pup, ekspresi wajahnya berubah, khas, sambil ngeden, lucu sekali. Nah, kemarin malam, Asha menunjukkan tanda-tanda ngeden. Papi langsung nyaranin, "coba didudukin di kursi toiletnya yuk.."
Oke, akhirnya kami coba.
Walaupun di pampersnya udah ada seonggok pupnya, tapi masih sedikit. Perkiraan kami, masih ada yang akan dikeluarkannya.

Awal saya dudukan, dia mau duduk diam. Tapi ya cuma duduk aja, tidak ada tanda-tanda ngeden. Dia belum mengerti tujuan saya dudukkan di situ untuk apa. Saya coba menjelaskannya dengan isyarat dan ekspresi muka, saya tirukan cara mengejannya. Sekitar 2 menit kemudian, dia bangun, ga mau duduk lagi. Beberapa kali saya coba dudukkan di kursinya, dia menolak, lalu jongkok di lantai.
Akhirnya saya ajak dia naik ke kursi itu, dan saya suruh jongkok. Dia mau.
Awalnya masih penyesuaian dulu, trus semenit kemudian terlihatlah ekspresi ngedennya.
Dan berhasil!!!!
Asha pup untuk pertama kalinya di kursi toilet training. Senangnya..


Kamis, 29 November 2012

Sepeda baru dan hujan

Akhirnya Asha punya sepeda.

Harga sepedanya murah, hanya 265ribu, 25ribu lebih murah dibandingkan dengan sepeda yang ada payungnya. Kami sengaja beli sepeda tanpa payung karena menurut kami, payung itu tidak berguna. Kalau memang gunanya supaya Asha tidak kepanasan, toh kami tidak akan mengajak Asha jalan-jalan dengan sepeda di siang hari. Palingan jalan-jalannya pagi atau sore hari ketika udara tidak terlalu panas.

Warnanya campuran ungu muda dan pink, di bagian depan ada boneka yang membawa gitar, dan akan bergerak-gerak ketika lagunya dinyalakan, seperti gerakan orang bermain gitar. Awalnya Asha agak takut melihatnya, tapi setelah terbiasa, malah dia tidak mau berhenti, dan terus-terusan memainkan lagunya. Sampai-sampai hanya dalam waktu 2 hari, baterai bawaan dari tokonya langsung habis. hihihi..



Oya, tanggal 24 Nopember kemarin adalah hari di mana Asha main hujan-hujanan untuk pertama kalinya. Ekspresinya biasa saja. Tidak ada bedanya mau itu hujan atau tidak. Sama cerianya. Sayangnya kamera saya sedang dipinjam kakak, dan kamera Papinya Asha ketinggalan di Kediri. Sedangkan HP tidak ada memori cardnya, jadinya tidak bisa memotret ataupun merekamnya.

Topik lain, sejak Asha umur 1 tahun, dia mulai susah makan. Dikasih apa-apa, hanya sedikit yang dimakan. Nah, sejak rutin saya kasih madu, Alhamdulillah nafsu makannya meningkat. Dia jadi lebih lahap.

Sebenarnya awalnya bukan saya sengaja mau merutinkan madu supaya makannya lahap. Semua bermula ketika tenggorokan saya terasa sakit untuk menelan, tanda-tanda flu. Akhirnya saya rutinkan minum madu yang dicampur dengan air hangat supaya tiidak semakin parah dan segera sembuh. Melihat saya memegang gelas berisi air, Asha selalu minta. Ya sudah, akhirnya Asha selalu saya kasih minum madu juga. Ternyata dampaknya memang sangat positif terhadap nafsu makannya.

Kamis, 11 Oktober 2012

Asha main lipstik

Seperti kata pepatah..
Bermain air, basah..
Bermain api, hangus..
Bermain lipstik ?

Tentu saja, BELEPOTAN..

Ini lipstik yang jadi korban Asha..

Langsung kosong isinya :)






Dan inilah penampakan Asha setelah memporakporandakan lipstiknya.
JENG..JEEEENGG...

Joker cantik dan kiyut










Kaos dalamnya juga ga luput dari belepotan lipstik..





Tangannya juga kotor..





Seprei di dalam kamar yang ikut belepotan lipstik


Kamis, 04 Oktober 2012

Ga ada judul

Beberapa hari yang lalu tangan Asha digigit hamster. Ceritanya tetangga kami ada yang punya hamster. Awalnya dipegang Asha, hamster itu diam saja. Tapi setelah beberapa lama, tangan Asha digigit. Mungkin hamsternya merasa risih dipegang-pegang terus. Yang bikin heran, lukanya tuh berupa sayatan mirip luka teriris pisau gitu. Lumayan dalam juga lukanya (sayangnya kemarin lupa memfoto) Asha juga langsung menangis setelah digigit, tapi cuma sebentar, lalu biasa lagi.
Oya, gigi Asha akhirnya tambah 1 lagi. Setelah kemarin selama beberapa bulan hanya bertahan di jumlah 6 buah, sekarang jadi 7 buah. Alhamdulillah..
Semakin besar, semakin lincah, semakin bikin rumah berantakan :)
penampakan rumah berantakan..


 penampakan rumah berantakan beserta pelakunya..
 

Rabu, 26 September 2012

Odong-odong

Selama ini, setiap kami keluar jalan-jalan ke mall bersama Asha, kami belum pernah menaikkan Asha ke satu mainanpun di wahana bermain. Soalnya, setiap kami mencoba menaikkannya (misalnya di mainan mobil-mobilan yang bisa goyang), Asha pasti berontak dan menangis. Entah karena takut, atau karena dia lagi badmood dan capek.

Kemarin waktu kami belanja di Giant Sidoarjo, kami melihat ada mainan mobil-mobilan kecil yang dipajang. Iseng-iseng kami coba menaikkan Asha di atasnya. Ternyata Asha sangat menyukainya. Dia tertawa-tawa dan terlihat sangat senang. Waktu diturunkan dari mainan itupun Asha berontak dan berteriak tidak mau.



Makanya, waktu kami jalan-jalan ke GOR Pasuruan hari Minggu kemarin, kami ingin mencoba menaikkan Asha di odong-odong. Mau ga ya?

Awalnya pas mau naik, dia tidak mau, merengek-rengek tidak mau melepas tangan Papinya. Tapi begitu sudah naik, dia diam saja.

Ya..
Diam saja..
Tidak senang, tidak nangis juga. Diam saja.
Wajahnya terlihat serius dan agak tegang, tidak ada ceria-cerianya sama sekali.
Hahahahahahaha..

Inilah wajah-wajah tegang Asha..




Rabu, 19 September 2012

Kepedasan

Kemarin ada kejadian lucu yang menimpa Asha. Pas lagi enak-enaknya di kamar, tiba2 saya dengar teriakan Asha dari ruang tamu. Waktu saya ke sana, Asha berlari ke arah saya sambil memegang mulutnya. Secara refleks, saya langsung melihat sekeliling mencari penyebab nangisnya Asha. Dan di sana, di samping pintu depan tergeletaklah sebiji cabe dengan kondisi mengenaskan hampir putus jadi dua.

Langsung sadarlah saya bahwa Asha sedang kepedasan. Asha pasti mengambil cabe dari piring bekas gorengan yang saya sajikan untuk Pak Tukang yang sedang benerin rumah, lalu menggigitnya sampai hampir putus. Tadinya piring itu dibawa oleh pak tukang ke samping rumah, dan saya tidak tahu kalau piring itu sudah dikembalikan di depan pintu.

Penampakan biji cabe naas


Langsung saya kasih jus semangka kesukaannya, awalnya dia mau minum, tapi cuma beberapa teguk sudah tidak mau sambil teriak-teriak kepedasan lagi. Tapi alhamdulillah, sebentar kemudian Asha sudah bisa senyum-senyum lagi.

Sebelum ini Asha juga pernah secara tidak sengaja makan sambal. Waktu itu kami sedang makan di Rumah Makan Bumbu Desa Kediri. Untuk meredakan rewelan Asha, Papi bermaksud memberinya sebuah sendok untuk dipegang Asha. Yang Papi tidak tahu adalah, sendok itu bekas menyendok sambal. Alhasil Asha langsung menangis karena kepedasan.
Hahahahahaha... Maafkan kami ya Asha...


Selasa, 18 September 2012

Flashback kelahiran Asha


Postingan kali ini, saya ingin sedikit flashback detik-detik ketika saya melahirkan Asha.
Waktu itu hari Rabu tanggal 13 Juli 2011 sekitar pukul 21.00, ketika saya sedang telpon-telponan sama Papinya Asha (karena waktu itu saya berada di Kediri dan papinya Asha kerja di Pasuruan). Di telpon itu Papi terus memantau bagaimana kontraksi yang saya rasakan. Sampai malam itu, saya baru mengalami kontraksi ringan saja 5 sampai 10 menit sekali, belum ada tanda-tanda mau melahirkan, padahal HPLnya ya hari itu.

Sambil bercanda saya bilang “ kalo sampe besok masih begini aja gimana? Besok pulang ya Pi..
Dan dijawab,” iya, pokoknya begitu keluar darahnya ya langsung pulang

Setelah telpon ditutup, saya pergi ke kamar mandi. Ketika saya lihat di CD sudah ada darahnya, saya sedikit kaget. Langsung teringat kata-kata dokter kandungan saya, kalau keluar darah berarti harus segera ke rumah sakit, sebentar lagi mau melahirkan.

Cepat-cepat saya telpon Papi lagi untuk mengabarkan hal ini.
Saya : Pi, sudah keluar darahnya..
Papi : Hah? Serius? (ga percaya, dikira saya sedang bercanda)
Saya : iya, serius..
Papi : Beneran? (masih ga percaya)
Saya : iyaaaaaaaaa…

RUANG BERSALIN

Sebenarnya saya sendiri juga kaget, baru saja bercanda2 di telpon, ehh.. keluar darahnya beneran. Langsung saya ke rumah sakit dengan Ibu Mertua dan Adik Ipar jam 22.00, dan langsung masuk ke ruang bersalin.

Oya, tentang ruang bersalin ini, sebelumnya saya tidak percaya ketika ada seorang teman yang bilang bahwa ketika kita melahirkan di rumah sakit itu, kita akan ditempatkan di suatu ruangan bersalin bersamaan dengan beberapa ibu hamil lainnya.
Waktu itu saya pikir “Hah??serius?? berarti kita bisa dengar jeritan ibu lain yang sedang melahirkan? ga mungkin dong.. kan kasian ibu-ibu yang baru pertama kali melahirkan, mereka pasti ketakutan..”

Ditambah lagi selama ini saya melihat di tipi-tipi bahwa ibu melahirkan di rumah sakit pasti di ruangan yang isinya hanya 1 orang, saya semakin tidak percaya dengan kata-kata teman saya itu.

Tapi ternyata teman saya itu benar. Waktu itu saya dibawa ke sebuah ruangan dengan 3 orang ibu hamil lainnya. Bahkan saya sempat mendengar suara 2 ibu lainnya yang melahirkan lebih dulu. Ketika mendengar suara tangisan bayi, hati saya terharu dan ikut gembira, ingin menangis rasanya, hehehe..

Seorang ibu muda di samping saya juga sama dengan saya, ini kehamilan pertamanya. Dia sudah masuk ke ruang bersalin lebih dulu dari saya. Tetapi sepanjang malam saya di sana, yang saya dengar adalah tangisannya. Dia terus mengeluhkan sakit di perutnya kepada suaminya. Sepertinya ada faktor ketakutan juga setelah mendengar ibu-ibu lain yang melahirkan duluan, bahkan setelah saya keluar dari ruangan itu, bukaannya belum komplit juga. Kasihan..
Oya, detail-detail waktu kontraksi sampai saya melahirkan sudah pernah saya posting DI SINI ^_^

DIGUNTING DAN DIJAHIT

Waktu saya masih kuliah dulu, ada teman saya yang sudah melahirkan. Dia melahirkan hanya berselang 1 bulan dari kakaknya. Bedanya, kalo dia melahirkan secara normal, sedangkan kakaknya cesar. Waktu itu saya masih sangat polos dan belum tahu bagaimana konsep melahirkan.

Si Kakak bilang ke saya begini
Kakak : Kasian tuh si A (maksudnya si Adik)
Saya : Kenapa Mbak?
K : ya sekarang dia selalu kesakitan tiap ke kamar mandi, gara2 luka jahitan bekas digunting itu.
Saya : Hah? Digunting? Apanya? (masih ga ngerti)
K : Ya digunting lubangnya lah, biar bayinya lebih gampang keluar.
Saya : Tapi dikasih obat bius kan?
K : ya enggak lah, langsung digunting gitu aja..
Saya : Hahhhh???? Digunting gitu aja??? Apa ga sakit?
K : Tenang aja, kata si A walaupun digunting tapi ga kerasa kok, soalnya rasanya masih kalah sama rasa sakitnya melahirkan.

Dan ternyata memang iya.
Waktu melahirkan Asha, si Papi menemani di samping saya sambil menggenggam tangan saya. Jadi dia bisa melihat seluruh proses kelahirannya. Nah, Papi lah yang memberi tahu saya bahwa tadi saya juga digunting. Saya sendiri malah tidak terasa apa-apa.

Setelah Asha lahir, barulah proses menjahit kembali sobekan bekas digunting tadi. Sempat deg2an, karena ada salah satu teman yang cerita bahwa saat dia dijahit, dia bahkan sampai menggigit kain supaya tidak teriak saking sakitnya. Setelah dibius, mulailah proses dijahit. Memang masih terasa sedikit sakit, tapi bisa saya tahan dengan memikirkan hal yang indah-indah, dan juga berdzikir.

Tahap berikutnya yaitu IMD. Setelah beberapa lama dicoba, Asha belum juga mencapai puting dengan usahanya sendiri, dan karena saya yang kurang sabar, akhirnya langsung saja saya kasih puting ke mulutnya hehehe..
Langsung dihisap oleh Asha, dan Alhamdulillah setelah 10 menit, ASInya keluar.

Nah, setelah menyusui itu, bekas sobekannya diperiksa lagi apakah sudah tertutup dengan baik. Dan ternyata, jahitannya masih kurang sempurna, dan harus dijahit lagi. Masalahnya, untuk jahitan kedua ini tidak memakai bius lagi (saya kurang mengerti alasannya apa). Walaupun mungkin masih ada sisa dari bius yang tadi, tapi pasti sudah berkurang efek biusnya.

Pasti rasanya beda ya, antara kulit yang baru pertama kali dijahit, dengan kulit yang tadinya sudah pernah dijahit lalu dijahit lagi. Masih ada bekas trauma jahitan yang pertama. Dan benar saja, jahitan yang kedua ini terasa sangat sakit. Awalnya saya berusaha untuk tidak berteriak. Selain takut mengganggu pasien yang lain, saya juga khawatir ibu hamil di sebelah saya ini akan semakin ketakutan kalau mendengar teriakan saya. Tapi kemudian di saat-saat terakhir, saya sudah tidak bisa menahan lagi, dan saya berteriak.

Dan perjuangan saya belum berhenti sampai di situ. 5 hari setelah kelahiran Asha, ketika saya di kamar mandi, saya menemukan ada benang yang masih terikat rapi. Saya tahu bahwa itu benang yang digunakan pada jahitan saya. Tapi yang saya bingung, kenapa ada benang yang jatuh? Apalagi benangnya masih terikat rapi. Apakah jahitannya sobek?
Setelah dilihat, ternyata memang luka sobekan itu terbuka, jahitannya lepas. 

Saat itu saya menangis.
Takut.
Membayangkan dijahit untuk ketiga kalinya membuat saya takut.  

Apalagi bidan yang memeriksa sobekan saya ini bilang bahwa bius yang akan dipakai nanti tidak boleh banyak-banyak (lagi-lagi karena alasan yang saya kurang mengerti), dan memang pastinya akan lebih sakit dari yang kemarin-kemarin.
Well, bagaimanapun harus dijalani. Dan jahitan ketiga pun berhasil saya lalui dengan penuh perjuangan ^_^

Di awal-awal menyusui dulu, saya sempat merasa sangat tersiksa. Saya merasa seluruh badan saya sakit semua. Mulai dari atas, yaitu payudara saya yang nyeri dan membengkak karena ASI yang luar biasa banyak. Lalu perut saya yang terasa sakit karena satu minggu tidak bisa buang air besar. Ditambah lagi bekas jahitan yang terasa nyut-nyutan.

Tapi dari semua rasa sakit dan perjuangan itu, tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kebahagiaan telah mendapat seorang putri kecil yang lucu dan menggemaskan bernama Asha. Semuanya seolah terbayar sudah ^_^
Semoga Asha bisa menjadi anak sholehah dan menjadi kebanggaan bagi orang tuanya.
Aamiinn..

Senin, 03 September 2012

Kata pertama Asha

Seperti yang pernah saya tulis DI SINI, ocehan Asha waktu itu adalah mamamamama atau papapapapa.
Nah, akhir-akhir ini, suara yang keluar dari mulutnya sudah tidak mirip ocehan lagi, melainkan lebih kepada kata-kata. Asha sudah bisa mengucapkan kata pertamanya, yaitu Mama.

Bedanya adalah, kalau dulu, dia mengulang sebuah suku kata MA beberapa kali sehingga menghasilkan ocehan tanpa arti mamamamama..
Kalau sekarang, Asha cuma mengulang suku kata MA itu 2 kali saja, dan dengan jelas bisa menyebutkan kata MAMA.

Mau apa-apa, Asha akan teriak MAMA. Haus bilang mama, mengantuk bilang mama, nyari maminya bilang mama, bahkan nyari papinya juga bilang mama. hahahahahaha..

Dulu saya mengira akan mengalami moment seperti di TV-TV itu, yaitu moment surprise dan hening beberapa saat ketika anak kita tiba-tiba mengucapkan kata pertamanya. Tapi ternyata tidak seperti itu. Moment itu tidak terjadi karena, Asha tidak mengucapkan kata pertamanya ini dengan tiba-tiba, melainkan secara bertahap.

Mungkin kalau Asha selama ini hanya teriak atau ngoceh tidak jelas, lalu tiba-tiba bisa bilang MAMA, itu jelas akan menjadi shocking moment. Tapi pada kenyataannya itu terjadi secara bertahap, awalnya dia hanya mengoceh mamamamama, lalu lama-lama dia bisa mengucapkan kata itu dengan benar, yaitu mama. Saya tidak tahu bagaimana dengan bayi-bayi yang lain, yang jelas Asha begitu :)

Oya, Asha sekarang semakin sering menirukan apapun yang dia lihat. Tadi waktu saya sedang mencuci piring, saya heran, biasanya Asha sangat ribut, kenapa sekarang sangat sepi. Ternyata dia ada di belakang saya sedang menggosok-gosokkan kain ke lantai. Dia pasti terinspirasi ketika melihat saya mengepel lantai beberapa hari yang lalu :)

Asha juga sangat suka memasukkan kakinya ke sandal atau sepatu siapapun yang di lihat, walaupun sebenarnya dia sudah memakai sepatu. Ya itu tadi, menirukan apa yang dilihatnya.

Ikut-ikutan benerin sepeda

Ayo bersepeda pagi..

Karena gangguin packing, ikut dipacking sekalian aja..



Oya, seperti halnya anak-anak pada umumnya, Asha juga amat sangat kepo banget. Dia sangat ingin tahu apa saja. Hal ini tentu saja baik, ini tandanya dia sedang mempelajari lingkungan sekitarnya. Bahkan karena ke-kepo-an dan kepolosannya, kami sebagai orang dewasa sering dibuat terkejut. Kami yang awalnya tidak tahu tentang sesuatu, akhirnya menjadi tahu.

Misalnya :
Sejak kami beli mobil Xenia ini, kami sudah ngutak-atik tape di dalam mobil untuk menyesuaikan jamnya, tapi tidak pernah berhasil. Nah, tebak siapa yang menemukan caranya? Yup, ASHA..
Asha yang suka mencet2in semua tombol di tape, justru tanpa sengaja menemukan cara menyesuaikan jamnya.
Selain itu, Asha juga pernah membuat layar laptop tantenya menjadi terbalik 180 derajat. Tantenya sempat kebingungan karena tidak tahu cara membaliknya lagi.
Lalu HP tantenya juga pernah diubah suaranya oleh Asha menjadi cempreng. Tampilan layar HP saya juga pernah dibuat terpotong menjadi 2 bagian olehnya.
Nah, karena hal inilah, kami yang awalnya tidak tahu, akhirnya menjadi tahu dan terpaksa harus tahu cara memperbaikinya..
hahahahahaha...

Senin, 27 Agustus 2012

Mulai datang haid

Walaupun agak telat, tapi tidak ada salahnya saya mengucapkan..

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Mohon maaf lahir dan batin..

Lebaran kemarin, kami berkunjung ke rumah Mbahyut nya Asha di Madiun. Di sana, ada banyak saudara juga yang berkumpul. Salah satunya adalah sepasang adik kakak, laki-laki dan perempuan umur 5 dan 6 tahun. Asha ,yang selama ini sangat menyukai anak kecil, langsung senang bermain dengan mereka. Main kejar-kejaran, nyanyi-nyanyi.

Untungnya, dua anak itu sangat baik dan pintar. Mereka tahu dan mengerti bahwa mereka sedang berhadapan dengan anak yang lebih kecil dari mereka. Jadi mereka sangat berhati-hati ketika bermain atau bergerak di sekitar Asha. Takutnya Asha jatuh. Asha juga kegirangan main dengan mereka. Sampai-sampai, walaupun sudah terlihat capek dan ngantuk, dia tetap tidak mau tidur karena masih ingin main. Asha akhirnya mau tidur jam 9 malam, setelah kedua temannya itu pulang :)

Topik lain ya..
Setelah saya melahirkan Asha, saya tidak haid lamaaaaaa sekali. Saya baru haid lagi tanggal 17 Agustus lalu, jadi sekitar 13 bulan sejak kelahiran Asha. Lama juga ya..

Dulu, Ibu saya langsung dapat haid setelah melahirkan anak-anaknya. Begitu juga dengan kakak perempuan dan kakak ipar saya. Sedangkan Ibu mertua saya baru dapat haid lagi 1 tahun setelah melahirkan. Teman-teman saya juga berlainan masa datang haidnya, ada yang 7 bulan, ada yang 6 bulan, ada yang 10 bulan.

Menurut dokter, hal itu wajar. Biasanya, ibu yang memberi ASI eksklusiif pada bayinya akan tertunda masa haidnya. Hal ini karena hormon di dalam tubuh sang ibu.

"Cepat atau lambatnya untuk kembali lagi haid salah satunya dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan progesteron. Prolaktin sendiri adalah hormon yang dapat merangsang kelenjar susu memproduksi ASI. Jika ibu menyusui secara efektif, maka akan meningkatkan produksi hormon prolaktin, dimana peningkatan hormon prolaktin ini dapat menekan hormon progesteron dan estrogen yang terlibat dalam terjadinya haid. Artinya jika, ibu menyusui bayi secara efektif dan kontinyu tanpa diselang oleh susu formula, maka untuk terjadinya kembali haid akan lebih lama, bisa sampai satu tahun bahkan ada yang dua tahun. Ini yang dinamakan kontrasepsi alami."

Sumber : Haid Pasca Melahirkan

Seperti halnya anak-anak lain, Asha sangat suka kalau diajak jalan-jalan. Pergi kemana saja tidak masalah, pokoknya ke luar rumah. Mungkin dia bosan dan suntuk di dalam rumah terus :)
Tapi semua akan berjalan baik asalkan kondisi mood Asha sedang bagus. Kalau moodnya lagi jelek, ngantuk misalnya, pasti langsung rewel.

Jalan-jalan di lapangan belakang rumah

Makan buah kersen asik sekaliiiiiii..

 Siap-siap mau jalan-jalan ke Simpang Lima Gumul dengan jaket kebesaran

 Simpang Lima Gumul



Senin, 13 Agustus 2012

Makan pakai sendok

Akhir-akhir ini, setiap kali mau saya suapin makanan, Asha akan langsung merebut sendok yang ada di tangan saya. Dia lebih suka makan sendiri, dan menyendok sendiri.

Ya sudah, saya biarkan dia belajar menggunakan sendok. Awalnya tidak ada satu makanan pun yang nyangkut di sendoknya. Lama-lama dia bisa menyendok makanan, walaupun ketika sendok menyentuh mulutnya, makanannya sudah jatuh semua. Paling tidak Asha sudah mengerti konsep makan dengan sendok, yaitu menyendokkan makanan, lalu memasukannya ke dalam mulut.

Dan belum lama ini Asha sudah bisa beberapa kali memasukkan makanan melalui sendok ke dalam mulutnya dengan sukses. Senang sekali melihat Asha sudah bisa makan sendiri menggunakan sendok (walaupun belum lancar). Tapi efeknya ya itu, super duper berantakan. Makanannya berceceran dimana-mana. Yah, namanya juga belajar. Seperti tagline salah satu iklan sabun pencuci baju, tidak kotor ya tidak belajar ^_^

Oya, dulu kan Asha selalu menangis kencang ketika diajak ke rumah Omanya. Sekarang Alhamdulillah sudah tidak menangis lagi, walaupun kadang-kadang masih harus melalui tahap penyesuaian dulu beberapa saat sebelum dia mau bermain di sana. Bahkan kemarin ketika saya ajak ke sana, Asha langsung ceria dan mau jalan-jalan sendiri keliling rumah tanpa ditemani (padahal biasanya duduk diam saja di pangkuan saya).

Waktu itu, di luar rumah ada beberapa anak kecil sedang bermain. Asha dengan PD dan beraninya mendekati mereka seolah ingin diajak bermain juga. Wajahnya ceria dan terlihat sangat excited dan bersemangat. Maklum, selama di Sidoarjo dia tidak punya teman bermain sama sekali kecuali kucing. Apa Asha dimasukkan ke PAUD aja ya supaya punya banyak teman ?

Minggu, 29 Juli 2012

Kolik

Tanggal 19 Juli kemarin, untuk pertama kalinya Asha mengalami yang namanya sakit. Kejadiannya berawal sekitar pukul 15.30, ketika sedang santai-santai sambil nonton lagu anak-anak di laptop, tiba-tiba Asha mengeluarkan suara seperti mengejan, berkali-kali. Awalnya saya kira dia mau pup, ternyata tidak. Setelah itu Asha langsung nangis keras.

Saya ajak keluar, lihat kucing kesukaannya, dia sempat tenang, setelah saya bawa masuk ke rumah, kambuh lagi mengejannya, lalu nangis lagi. Begitu terus sampai sore ketika Papinya pulang. Asha kelihatan kesakitan di perutnya, ketika saya pegang, perutnya mengejang terus, kaku. Dan saking kencangnya dia menangis, Asha sempat beberapa kali memuntahkan makanan yang dia makan tadi. Selama itu, dia selalu minta digendong sambil berdiri, setelah digoyang-goyang sebentar dia akan tertidur. Tapi begitu akan diletakkan di tempat tidur atau bahkan saya cuma mengganti posisi dari berdiri ke posisi duduk saja, dia akan bangun dan menangis lagi. Jadi ya benar-benar harus berdiri :)

Karena sampai malam tidak juga mereda, akhirnya kami bawa Asha ke dokter anak. Setelah diperiksa, ternyata dia kemungkinan terkena kolik, semacam rasa nyeri di perut. Dokter memberi resep untuk menghilangkan rasa sakitnya, juga dibuatkan surat rujukan ke rumah sakit kalau misalnya tiba-tiba Asha memuntahkan lendir berwarna kuning, itu tandanya ada usus yang terjepit masuk ke dalam usus lainnya dan harus segera dibawa ke rumah sakit.

Malamnya, tiap setengah jam sekali Asha terbangun sambil menangis, jadi saya dan Papinya Asha juga ikutan tidak tidur semalaman sambil gendong Asha supaya tidur lagi.
Keesokan harinya Asha masih rewel juga, sampai Papinya bela-belain ijin tidak masuk kantor untuk menemani Asha yang belum sembuh. Siang hari alhamdulillah sudah agak mereda, dan malam harinya Asha sudah bisa tidur dengan nyenyak sampai pagi.
Besoknya Asha sudah ceria seperti semula :)


Senin, 16 Juli 2012

Happy Birthday Asha

Tanggal 14 Juli kemarin, umur Asha genap 1 tahun.

SELAMAT ULANG TAHUN ASHA..

Semoga jadi anak sholehah, berbakti sama orang tua, selalu sehat, kuat, baik, tambah cerdas, dan lain lain yang baik-baik ^_^
aamiinn....

Tidak ada perayaan yang gimana-gimana, ga undang-undang juga, biasa aja. Dapat kado sebuah anting baru dari Yangtinya, karena anting yang lama udah sering lepas. Sebenarnya pengen beli kue ulang tahun juga, kecil-kecilan aja. Tapi kalau kue, Asha ga bisa ikut makan. Akhirnya beli puding, dikasih lilin, jadi deh..


Ada insiden kecil ketika Asha secara tidak sengaja menyentuh api di lilinnya. Dia langsung bad mood, dan rewel terus. Jadi agak susah mendapat foto dia yang lagi senyum :)

Ini setelah tangannya megang lilin :)


Lilinnya mati, nyalain dulu..

Waktunya makan puding!!!!



Cerita lainnya.
Sebenarnya, sampai saat ini Asha tidak terlalu tertarik dengan televisi. Dia baru akan menoleh ke arah televisi kalau ada suara yang keras, atau suara yang familiar baginya. Tapi, ada 2 acara yang selalu bisa menyita perhatian Asha.

Yang pertama, iklan motor NEX bintangnya SM*ST versi pendek yang isinya lagu-lagu dengan lirik "nex..nex..nex.. iritmu nomor satu.. nex..nex..nex.. lincah bertenagaaaa.."
Kalau iklan itu muncul, Asha dengan sigap langsung menghadap TV sambil badannya mendut-mendut mendengar iringan musiknya.

Dari dulu memang Asha sangat peka terhadap suara musik, terutama musik dance. Apa ini karena sejak kecil dia selalu kami cekoki dengan lagu-lagunya Suju ya? Hahahahahaha...

Dan acara kedua yang selalu bisa menyita perhatian Asha adalah Adzan Maghrib, terutama yang di Indosiar. Setiap dia dengar suara Adzan Maghrib, entah kenapa dia seperti tersihir dan terus menatap layar TV. Kalau ada yang memanggilnya, Asha hanya akan menoleh sebentar, lalu kembali melihat ke TV. Setelah Adzannya selesai, barulah dia melanjutkan main-mainnya.

ketika adzan berkumandang :)

Selain itu, beberapa hari ini Asha sudah bisa turun dari tempat tidur dengan sangat lancar. Tempat tidur kami tingginya sekitar sedada Asha. Awalnya dia tengkurap dengan kaki ke arah tepi kasur, lalu dia dorong tangannya dan bergerak mundur pelan-pelan. Begitu kakinya menyentuh lantai, dia baru melepas cengkeraman tangannya dari seprei.
Bahkan yang lebih ekstrem, dia selalu mencoba turun dari kasur sendiri di rumah Yangtinya di Kediri. Padahal, tinggi kasurnya itu lebih tinggi dari badannya ^_^

Oya, tinggi Asha sekarang 75cm, sudah nambah 25cm dari sejak dia lahir.
Sehat terus ya Nak..
Muuuuaaaaaacchh....

Rabu, 04 Juli 2012

Asiknya corat-coret

Belakangan ini, kalau Asha sedang berkeliaran di dalam rumah, yang ada di tangannya adalah sebuah pulpen. Dia sangat suka corat-coret. Sofa, mainannya, bahkan tubuhnya sendiri tidak luput dari aksi corat-coretnya ini..

Ini salah satu karya Asha   


 Dia bahkan menggambar ingus buatan :)

Body Painting ala Asha


Minggu, 01 Juli 2012

Pakai aksesori di kepala

Dulu, waktu umur Asha masih di bawah 6 bulan, Asha diam saja kalau dipakaikan apapun di kepalanya. Mungkin itu karena dia belum ngerti kali ya? Sampe Mbahkungnya bilang ,"wah, kok dipakein topi mau aja ya? Biasanya kan kalo bayi dipakein topi langsung dilepas."

Setelah Asha bertambah umurnya, ternyata itu semua berubah. Ketika dipakaikan topi, Asha mulai ngeh bahwa ada sesuatu di kepalanya. Dia akan langsung melepasnya. Begitu juga bando. Tapi kalau benda yang lebih kecil seperti jepit rambut atau pita, dia tidak melepasnya. Mungkin karena dipasangnya di rambut, sehingga Asha tidak merasakan "kehadirannya". hahahahahaha..

Tapi, hari Sabtu kemarin, kami berhasil mengajak Asha belanja dengan memakai bando!!!!
Wow.. itu benar-benar sebuah pencapaian yang luar biasa!!!! (lebay dikit gak papa dong ^_^)

Kami terus berusaha mengalihkan perhatian Asha, supaya dia tidak menyadari kalau dia sedang memakai bando. Untungnya ketika sedang belanja, perhatian Asha teralihkan secara otomatis oleh barang-barang yang di display :)


 Dan hari Minggu nya, kami juga sukses mengajak Asha jalan-jalan dengan memakai topi. Topi nanas ini sudah dibeli sejak Asha umur 3 atau 4 bulan. Naksir berat sama model topinya yang lucu dan nggemesin.
 
Pose di depan cermin




Pilih-pilih sepatu sendiri ah..

Selasa, 26 Juni 2012

Meniru

Lucu ya kalau kita melihat ada bayi yang menirukan gerakan orang dewasa, bikin gemas..

Asha sendiri sudah beberapa kali menunjukkan gerakan meniru yang terlihat jelas. Seperti gerakan menelepon. Beberapa waktu lalu, kebiasaan Asha adalah, ketika ada orang yang bilang HALO, maka benda apapun yang ada di tangannya akan ditaruh di telinganya, seperti orang yang sedang menelepon. Bahkan ketika dia tidak memegang apapun, tangannya akan tetap bergerak ke telinga ( jadi terlihat seperti orang mau adzan ^_^)

Yang terbaru, setiap dia memegang sisir, dia akan menggerakan tangannya ke kepala, seperti orang yang menyisir rambut. Lucunya, sisirnya tidak mengenai rambut, tapi malah menyisir leher.

Mengapa di atas tadi saya menyebut "gerakan meniru yang terlihat jelas"?

Karena menurut SUMBER INI, sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan meniru bahkan sejak dia baru dilahirkan. Bahkan menurut penelitan, bayi berusia 42 menit pun bisa meniru gerakan orang dewasa di sekelilingnya. Hanya saja kita sebagai orang dewasa sering tidak menyadari hal itu.

Banyak orang beranggapan bahwa bayi itu makhluk polos yang tidak tahu apa-apa. Sehingga mereka seenaknya saja melakukan hal-hal atau mengucapkan kata-kata negatif di sekitar bayi, seperti mengucapkan kata-kata kotor, atau bertengkar di depan bayi.


“Bayi dan anak-anak adalah seorang saintis,” tulis tiga orang professor psikologi terkenal, Alison Gopnik, Andrew N. Meltzoff dan Patricia K. Kuhl, dalam karya ilmiahnya, “The Scientist in the Crib: What Early Learning Tells Us About The Mind” (sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Kaifa berjudul Keajaiban Otak Anak).

Laksana seorang ilmuwan hebat, setiap bayi menyelidiki sifat benda-benda disekitarnya. Mereka berpikir, mengobservasi, dan bernalar. Ibarat psikolog mereka juga berusaha membaca pikiran orang-orang yang dijumpainya. Dia membuat perkiraan, mengujicobanya, mempertimbangkan bukti, lalu menarik kesimpulan, melakukan eksperimen lagi, memecahkan masalah, mengoreksi bila ternyata kesimpulan itu salah dan terus mencari kebenaran. Hanya saja memang, mereka tidak melakukan semua ini dengan cara yang sadar-diri sebagaimana para ilmuwan melakukannya. Mereka adalah saintis dalam tubuh kanak-kanak!

Karena itu marilah kita berhati-hati ketika kita berada di dekat bayi dan anak-anak kita. Tak terkecuali ketika menggendong bayi kita yang masih berumur beberapa hari. Mereka belajar dari apapun yang kita ucapkan, yang kita lakukan.

Minggu, 17 Juni 2012

Kapan mulai bicara?

Akhir-akhir ini ada satu pertanyaan yang sering muncul di pikiran saya. Umur berapa pada umumnya bayi mulai bisa bicara?
Lalu, definisi bicara itu seperti apa?
Kalau Asha sekarang suka mengoceh "mamamama" atau "papapapa" atau "mpufff" ( cara dia memanggil pus), itu sudah bisa dikatakan bicara atau belum?

Kemudian saya memulai pencarian di mbah google. Dan saya menemukan INI.
Di sana dikatakan bahwa "sesuai tahapan perkembangannya, anak usia 1,5 tahun seharusnya paling tidak sudah bisa menggunakan minimal 5 kosa kata yang konsisten seperti papa, mama, apa dsb. Selanjutnya secara bertahap pada usia 2 tahun anak mempunyai 2 lusin kata yang dapat dirangkai sederhana."

Di sana juga ditegaskan untuk selalu menstimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Masa BATITA adalah masa meniru, sehingga ketika orang tua intens mengajaknya berbicara pasti kosa kata anak semakin banyak pula.

Mungkin selama ini kalau pagi sampai siang hari saya lebih banyak mengurusi toko online saya dan membiarkan Asha bermain sendiri (tapi tetap dalam pengawasan penuh). Mulai sekarang, harus lebih sering menemani Asha bermain dan lebih sering mengajaknya ngobrol. Mengenalkan pada benda-benda yang ada di sekelilingnya.

Asha sudah mengerti nama beberapa benda, terutama mainannya. Misal kalau saya bilang "bolanya mana?" Dia akan langsung mencari bola kecil mainannya.
Atau ketika saya bilang "Shaun mana Shaun? ayo diambil.." Dia akan langsung melihat ke arah boneka Shaun The Sheepnya sambil ngoceh "heeeh..heeeeh.."

Dan untuk info lebih lengkap tentang keterlambatan bicara pada anak, baca langsung saja link di atas :)

Kamis, 14 Juni 2012

Selamat 11 bulan Asha

Bayi tuh sebenarnya simple ya. Hanya dengan sebuah kotak sabun biasa, mereka bisa bermain dengan asik sekali, dipukul-pukul, digigit-gigit, dibolak-balik.

Tapi bisa juga menjadi sangat rumit, karena mereka belum bisa bicara, sehingga kita sebagai orang tua juga kadang merasa bingung bagaimana sebenarnya mau si anak.
Seperti kemarin malam..
Asha rewel sekali ga mau tidur. Padahal dia terlihat sudah sangat mengantuk, tapi setiap dibobokan, dia langsung nangis dan marah-marah, maunya ditemani main terus. Sempat ketika pukul 00.10 dia sudah tidur di gendongan. Ketika mau saya pindah ke tempat tidur, tiba-tiba dia nangis kenceng banget, seperti sedang kesakitan atau ketakutan, entahlah.. Saya dan Papinya Asha sampai bingung, ini kenapa kok nangis kenceng seperti ini.

Akhirnya setelah saya gendong, saya bisikan Alhamdulillah berulang-ulang, Asha bisa tidur nyenyak pukul 00.30. Dan ketika saya pindah ke tempat tidur, dia sempat terbangun sebentar, berguling sekali, lalu tidur lagi dengan pulas. Alhamdulillah, akhirnya kami juga bisa istirahat :)

Oya, tanggal 14 Juni kemarin Asha sudah berusia 11 bulan, bertepatan dengan ulang tahun Papinya yang ke-28. Sejak tanggal 12 Juni, saya sudah kepikiran mau bikin kejutan kecil-kecilan buat Papi, yah.. sekadar membelikan kue ulang tahun saja..

Hari Rabu saya pergi ke Sari Bakery Sidoarjo untuk pesan kue, Asha saya gendong dengan babywrap. Di perjalanan, bahkan saat di Sari Bakery dan sampai ke rumah lagi, Asha ketiduran di babywrap. Mungkin dia merasa nyaman ya serasa dipeluk. Hari Kamis pagi ketika ambil kue juga begitu, dia ketiduran lagi.

Karena saya cuma sendirian, akhirnya kuenya saya bawa dengan digantung di setir. Karena posisinya agak miring, dan sepanjang jalan ada jalan yang agak bergelombang, ketika sampai di rumah, kuenya sudah bergeser dan melorot ke samping. Alhasil hiasan bagian sampingnya rusak. Tidak sampai disitu, lilin yang sudah saya siapkan, dipatahkan jadi 2 oleh Asha (hiks..hiks..) untungnya masih bisa disambung dengan selotip :)

Ketika Papi sudah sampai di depan pagar, saya buru-buru bersiap menyalakan lilin. eh.. malah Asha meluk saya dan ga mau melepas. Dengan susah payah (hehehe..) akhirnya saya berhasil menyalakan lilin sebelum Papi masuk ke ruang tamu. TV yang sengaja saya matikan untuk menimbulkan kesan remang-remang cahaya lilin, malah dinyalain lagi oleh Asha. Dasar Asha ga bisa diajak kerja sama.. Hahahahahaha..


Selamat ulang bulan Asha, Selamat ulang tahun Papi ^_^


Asha yang tiup ya..

Kapan kuenya dipotong? Asha udah kepengen nih..



Asha nanti minta kue yang besar ya Pi..

Rabu, 06 Juni 2012

Berjalan

Sekarang Asha sedang giat-giatnya berlatih berjalan, sudah bisa lebih dari 20 langkah.
Alhamdulillah..
Anehnya, kalau sedang berdua dengan saya, Asha sangat jarang berlatih berjalan. Dia lebih suka merangkul dan bergelanyut di badan saya. Tapi kalau ada Papi atau Yangtinya, langsung berdiri, joget-joget sebentar, trus jalan deh, seperti mau pamer gitu ^_^
Sayangnya karena HP yang selalu dipake buat merekam lagi rusak, jadi belum bisa merekam Asha berjalan.

Ngomong-ngomong HP rusak, sekitar seminggu yang lalu, 2 HP saya rusak oleh (siapa lagi kalau bukan) Asha. HP pertama rusak ketika sedang saya colok ke laptop dan ditarik paksa sama Asha. Colokan USBnya, yang juga colokan buat nge charge, rusak. Akhirnya ganti pake BB, yang kemudian rusak juga 3 hari yang lalu setelah dibanting keras sama Asha. Layarnya langsung error, dan ketika di restart malah ga bisa nyala sama sekali.


Selasa, 22 Mei 2012

Berenang dan kucing

Wah, jarang update nih..

Update terbaru tentang Asha, sejak saya tulis post tentang dia sering menggigit puting kemarin, sekarang Asha sudah sangat jarang sekali menggigit puting. Bahkan sudah beberapa minggu ini dia ga pernah gigit lagi. Sepertinya afirmasinya berhasil, Alhamdulillah..

Hari Sabtu kemarin, untuk pertama kalinya, Asha kami ajak berenang di kolam renang umum di Kediri. Kami sengaja datang pagi-pagi, berharap supaya keadaan masih sepi, karena kalau sudah ramai, berenangnya jadi kurang bebas.

Dan memang keadaan masih sepi, di kolam anak-anak juga masih kosong pengunjung. Begitu dimasukkan air, Asha awalnya takut, tapi lama-lama biasa. Walaupun begitu, Asha sama sekali ga tersenyum, diaaaaam saja. Hanya kalau dipancing sambil diciprat air di depannya, dia mau tersenyum, selebihnya hanya diam tanpa ekspresi.

Setelah beberapa lama, dia mulai bosan, dan merengek. Akhirnya kami memutuskan sudahan aja berenangnya. Tapi waktu itu, kondisi mulai rame oleh anak-anak. Asha yang semula bad mood, langsung kegirangan karena banyak teman. Dia mulai enjoy di sana. Mungkin lain kali, kami akan berenang lebih siang, supaya Asha lebih gembira karena banyak teman.

Ini beberapa potonya waktu berenang..





Oya, sekarang Asha sudah 10 bulan. Kalau dulu, ketika awal-awal dia bisa berdiri sendiri, dia sangat senang berdiri, tapi sekarang dia semakin jarang melakukannya (berdiri sendiri). Sekarang Asha lebih suka merambat sambil pegangan pada apapun yang bisa buat pegangan. Dia sekarang lebih suka latihan berjalan.

Dan satu lagi, Asha sekarang sangat suka sama kucing. Mungkin karena di sini, hanya kucing lah hewan yang sering berkeliaran di jalan ( selain semut dan kecoa :) Setiap dia merengek, cara ampuh untuk menenangkannya adalah dengan diajak melihat kucing. Kalau kucingnya lari, dia akan segera menggandeng tangan siapa saja di dekatnya, lalu dia akan "lari" mengejar kucing itu..

Kemarin, tantenya Asha meminjam seekor kucing persia milik temannya ke rumah, untuk "mainan" Asha. Asha sangat kegirangan. Kucingnya juga sangat jinak dan kalem. Yang jadi masalah adalah, Asha belum bisa mengendalikan tangannya sendiri. Mungkin maksudnya ingin mengelus, tapi pada kenyataannya tangannya bergerak memukul-mukul si kucing naas itu. Si kucing langsung stress dan selalu ketakutan setiap melihat Asha. Walaupun Asha sempat "diserang" balik oleh si kucing dengan cakarnya, Asha tidak kapok sama sekali. Dia terus mengejar dan berusaha memegang kucing itu. Kasian kucingnya :)

Ada satu hal yang paling tak terlupakan. Waktu itu Asha tumben anteng, ga kedengeran suaranya, sepertinya dia menemukan mainan baru. Karena penasaran, kami lihat dia lagi ngapain. Ternyata, dia sedang main2in toples tempat makanan si kucing. Dan entah bagaimana dia membukanya, makanan kucing itu sudah berserakan di lantai. Saat itu hanya satu pertanyaan yang terlintas, "adakah yang dimakan Asha?"

Melihat mulut Asha yang sedikit mengunyah, kami langsung tau jawabannya. ADA !!!!!

Langsung kami keluarkan makanan kucing itu dari mulut Asha, sudah agak lumer terkena ludah dan gigitannya. Hahahahahahaha...