Asha :
- Asha mulai mengenal nama beberapa teman sekolahnya. Seperti Asyifa, Azka, Farel, dsb. Sekarang di rumah dia sering bercerita bahwa tadi dia menggambar dengan Asyifa, atau main dengan Azka, atau berkata ,"itu Farel pulang" ketika melihat temannya Farel dijemput oleh orang tuanya.
- Asha semakin lancar buang air kecil sendiri sekaligus membersihkannya di kamar mandi. Sekarang dia sudah tidak perlu bantuan siapa-siapa untuk BAK. Tadi waktu saya terbangun setelah tidur siang, saya mendapatinya keluar dari kamar mandi setelah BAK sendiri. Tapi untuk BAB masih perlu dibantu membersihkan, soalnya tangannya belum nyampe.
- Untuk ekskul, Asha kami ikutkan Tae Kwon Do dan dancing. Untuk anak seaktif Asha, kami merasa dua itulah ekskul yang cocok. Selain itu juga, memang misi kami dari awal adalah kami ingin mengajarkan ilmu bela diri pada anak-anak kami sejak dini sebagai perlindungan diri.
Awalnya ketika saya tanya apa Asha mau ikut tae kwon do, dia menolak. Ini wajar sih karena belum kenal. Seperti peribahasa, tak kenal maka tak sayang. Jadi kami tetap mengikutkan tae kwon do. Sepulang sekolah dan ekskul, dia bercerita dan menunjukkan gerakan tae kwon do yang tadi dipelajarinya di sekolah. Tapi, ada yang aneh nih.. Kenapa gerakan tae kwon do hasilnya jadi melenggak-lenggok seperti gerakan model begini? HAHAHAHAHAHA...
Tidak apa-apa, namanya juga masih belajar, semangat ya Asha...
- Sejak hari pertama masuk sekolah, Asha saya minta untuk memakai baju seragamnya sendiri. Walaupun awalnya agak lama ketika mengancingkan baju kemejanya (dan Asha beberapa kali merasa kesal sendiri), tapi saya tetap berusaha untuk memberitahu Asha untuk sabar, dan kalau dia terus berusaha pasti akan bisa. Dan sekarang Asha sudah semakin lancar memasang kancing baju maupun celananya satu per satu.
Jasmine :
- Mulai mengerti kata-kata sederhana. Misalnya : "Sini Jasmine." Dia mengerti kalau dia dipanggil dan langsung mendekat.
Misalnya lagi "Ini tolong dikasih Papi ya.." atau "Papi minta dong." (sambil menyodorkan tangan ke arah Jasmine), lalu apapun yang dipegangnya akan langsung diserahkan kepada Papi.
Jadi sebenarnya sangat mudah mengambil barang apapun yang kita tidak ingin dipegang oleh Jasmine tapi terlanjur dipegangnya, contohnya kacamata. Ya tinggal diminta saja.
Tapiiiiiii.. Ada pengeculian jika benda yang dipegang itu benar-benar disukainya. Ini berkaitan dengan perkembangan Jasmine selanjutnya.
- Jasmine mulai mengerti apa yang diinginkannya. Dia juga mulai bisa menolak sesuatu yang tidak diinginkannya.
Berkaitan dengan minta-meminta tadi, jadi ceritanya Jasmine sedang memegang paha ayam yang tinggal tulangnya saja. Dia terus membawa tulang itu kesana kemari. Maksud saya, saya ingin segera membuangnya supaya bau amisnya tidak kemana-mana, tapi saya tidak ingin mengambilnya dengan paksa dari tangan Jasmine.
Berkaitan dengan minta-meminta tadi, jadi ceritanya Jasmine sedang memegang paha ayam yang tinggal tulangnya saja. Dia terus membawa tulang itu kesana kemari. Maksud saya, saya ingin segera membuangnya supaya bau amisnya tidak kemana-mana, tapi saya tidak ingin mengambilnya dengan paksa dari tangan Jasmine.
Lalu saya minta baik-baik ,"Jasmine, Mami minta dong tulangnya." Dia langsung geleng-geleng kepala dan pergi menjauhi saya. Bagaimanapun saya meminta, Jasmine selalu menggelengkan kepalanya tanda tidak mau memberikan tulang itu kepada saya. Wah wah wah...
- Tidak seperti kakaknya dulu, Jasmine sekarang sangat mudah diajak siapa saja. Tiap digendong oleh siapapun, sekali lagi SIAPAPUN, bahkan yang tidak dikenal sekalipun seperti tetangga baru, mas-mas sales kompor gas sampai mbak-mbak pramuniaga supermaket, dia langsung nempel, kepalanya disandarkan dan posisi tangannya memeluk.
Sebenarnya ini agak bahaya ya. Karena reaksi bayi yang menolak kalau diajak oleh orang asing adalah perlindungan terhadap dirinya sendiri. Sedangkan Jasmine mau mau saja diajak siapapun. Jadi kami harus super duper ekstra hati-hati dan waspada jika sedang di tempat umum, baik untuk Jasmine maupun Asha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar