Kamis, 20 Agustus 2015

Haid lagi, dan Jasmine tidak bisa diam

Setelah kemarin sempat agak khawatir, akhirnya hari ini saya bisa bernafas lega karena akhirnya kedatangan bulan juga, alias haid. Sejak kelahiran Jasmine, terhitung sudah 15 bulan saya tidak haid. Asha dulu hanya 13 bulan.

Merasakan haid lagi setelah sekian lama tidak haid itu agak aneh ya. Mau ngapa-ngapain merasa tidak enak, sedikit-sedikit merasa parno khawatir darahnya tembus. Atau juga ketika dengar suara adzan, langsung siap-siap mau wudhu dan shalat, untungnya keburu ingat.

Next topic, Jasmine sekarang tidak bisa diam. Sekarang sudah tidak ada lagi si Jasmine yang mau duduk anteng dipangkuan. Di mana-mana pasti tidak mau duduk. Ini sebenarnya adalah sesuatu yang positif ya, tapi kadang ngeselin juga.

Contohnya ketika ada acara halal bihalal di sekolah Asha. Karena si Papi harus kerja, akhirnya saya datang sendiri dengan Asha dan Jasmine. Di sana, Jasmine maunya jalan-jalan keluar ruangan terus, dan karena pintu aulanya tidak bisa ditutup, akhirnya saya harus beberapa kali berdiri untuk mengambil Jasmine yang mau kabur keluar. Karena tidak enak sama yang lain, akhirnya saya memilih duduk di dekat pintu. Tapi Jasmine tetap saja tidak mau diam. Bahkan ketika mau saya susui, Jasmine berontak dan rewel minta dilepaskan, sampai-sampai semua orang melihat ke arah kami. Karena tidak mau mengganggu yang lain, saya terpaksa membawa Asha dan Jasmine pulang. Toh buat apa di sana terus kalau kenyataannya saya tidak bisa mengikuti acaranya.

Contoh lain adalah ketika kami sedang di dalam mobil. Saya yang biasanya duduk di kursi depan, harus rela pindah ke kursi tengah karena selama di depan, Jasmine selalu berontak dan berusaha lepas dari pegangan saya, lalu memencet-mencet layar tape, atau memainkan putaran AC, atau menggoyang-goyang pedal gigi, dll. Selain dapat mengganggu konsentrasi Papi sebagai sopir, kelakuan Jasmine yang tidak karuan ini juga menyebabkan saya merasa mabuk darat. Karena kebanyakan bergerak, saya akhirnya merasa pusing dan mual. 

Ya sudah, mau tidak mau akhirnya saya pindah ke kursi tengah, dan Asha, dengan sangat gembira, bisa duduk di kursi depan.Di kursi tengah ini, Jasmine lebih bebas bergerak karena kursinya lebih luas, dan yang perting, tidak ada benda-benda yang bisa diutak-atik, hahahahaha..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar