Saya akui, saya jaraaaaaaang sekali mendongeng untuk anak-anak. Kalau waktunya tidur ya langsung berdoa lalu tidur. Kadang juga sambil nonton kartun, tapi tidak pernah sambil didongengkan cerita.
Kemarin, setelah membaca bahwa mendongeng sangat baik untuk perkembangan anak, saya jadi bersemangat untuk mendongeng setiap malam sebelum tidur. Beberapa manfaat mendongeng untuk anak adalah dapat memperkaya kosakata anak, dan bisa menytimulasi daya imajinasi dan kemampuan berpikir, agar si kecil tumbuh menjadi anak yang kreatif.
Masalahnya kemudian adalah, setiap saya mau mendongeng, selalu diambil alih oleh Asha.
Misal kemarin malam.
Awalnya, saya ingin bercerita begini.
Awalnya, saya ingin bercerita begini.
"Jaman dahulu, ada si Ayam berteman dengan Putri. Putri itu memiliki tiara yang sangat cantik. Ayam ingin meminjamnya sebentar. Sang Putri mengijinkan, tapi harus dijaga baik-baik. Ternyata, Ayam ceroboh dan menghilangkan tiara itu. Walau seberapa keraspun Ayam mencari, tetap tidak ketemu. Putri sangat marah, lalu menghukum Ayam untuk terus mencarinya sampai ketemu. Makanya, sampai sekarang Ayam selalu mengais-ngais tanah untuk mencari tiara Sang Putri yang hilang. Selesai."
Tapi kemudian, ketika cerita saya baru sampai di bagian Putri memiliki tiara, Asha langsung mengoceh dan mengambil alih cerita. Cerita versi Asha begini.
"Putri punya tiara. Tapi kemudian tiaranya hilang.
Kemana tiaraku? Tiaraku hilang, kata Putri. Lalu Putri naik kuda kotak-kotak dan pergi mencari tiaranya. Kemudian Putri bertemu dengan Raja. Ternyata Raja lah yang mengambil tiaranya.
Kembalikan tiaraku. Itu punyaku, kata Putri.
Tidak mau, hahahaha, kata Raja.
Lalu syuuutt.. tiaranya jatuh dan hilang. Putri naik kuda kotak-kotak lagi lalu pulang. Setelah pulang, Putri menemukan tiaranya di rumah.
Horeee, tiaranya ketemu, kata Putri.
Selesai."
Kemana tiaraku? Tiaraku hilang, kata Putri. Lalu Putri naik kuda kotak-kotak dan pergi mencari tiaranya. Kemudian Putri bertemu dengan Raja. Ternyata Raja lah yang mengambil tiaranya.
Kembalikan tiaraku. Itu punyaku, kata Putri.
Tidak mau, hahahaha, kata Raja.
Lalu syuuutt.. tiaranya jatuh dan hilang. Putri naik kuda kotak-kotak lagi lalu pulang. Setelah pulang, Putri menemukan tiaranya di rumah.
Horeee, tiaranya ketemu, kata Putri.
Selesai."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar