Minggu, 24 April 2016

Grand Trawas Hotel

Hari Jumat siang kemarin, kami sekeluarga berangkat ke Grand Trawas Hotel dalam rangka acara kantornya si Papi. Setelah sampai di hotel sekitar pukul setengah 3 sore, kami langsung cek in.

Di sini, penempatan lantai kamarnya beda dari hotel-hotel lain ya. Kalau hotel lain kan begitu masuk lobby, itulah lantai 1. Lalu lantai 2 dan seterusnya berada di atasnya. Tapi di Grand Trawas Hotel ini beda. Begitu masuk lobby, itu adalah lantai 3. Lalu turun tangga, sampai di lantai 2. Turun tangga lagi, barulah sampai lantai 1. Jadi kalau mau ke lantai 1 justru turun ke bawah.

Meja bilyard di samping lobby dan kolam renang beserta view pegunungan yang cantik..

turun tangga menuju lantai 2 dan kemudian lantai 1

Di sini hanya menyediakan 60 kamar saja, yang semuanya terletak di lantai 2 dan lantai 1. Si Papi sengaja memilih kamar di lantai 1. Kenapa? Padahal kan kolam renangnya ada di lantai paling atas. Alasannya, karena di lantai 1, ada halaman berupa taman di luar jendelanya. Sedangkan kalau lantai 2, di luar jendela hanya ada balkon saja.

dua kasur single dijadikan satu plus satu kasur single

view taman di luar jendela kamar

Kamarnya cukup luas. Awalnya saya agak kaget dengan ukuran kasur yang super besar. Ternyata, itu dua kasur single yang dijadikan satu. Pantas saja jadi besar. Fasilitasnya hanya ada 3 botol air mineral dan teh. No kopi, no kulkas, no bath up, no hair dryer.


Wifi di dalam kamar hanya bisa connect melalui HP saja, speednya berubah-ubah. Kadang cuma 50Kbps, tapi tiba-tiba bisa melonjak hingga 1,79Mbps.
Download video ukuran 220Mb hanya memakan waktu kurang lebih 4 - 5 menit saja. Tapi kalau malam, bisa lebih lama, antara 7 - 10 menit. Cukup cepat.
Tapi anehnya, saya tidak bisa connect wifi lewat laptop, tidak tahu kenapa.

ACnya model lama, tapi cukup dingin

Yang mengecewakan :

1. Saluran TVnya. Untuk saluran TV lokal, semua lengkap. Tapi saluran TV luar, hanya menampilkan channel-channel yang membosankan, banyak channel berbahasa china yang tidak ada subtitlenya. Atau channel olah raga dan berita luar negeri. Sama sekali tidak ada channel film hollywood atau film kartun anak, tidak ada hiburannya.

2. Air panas. Waktu kami datang, air panas di kamar mandi lancar-lancar saja. Tapi kemudian, hari Sabtu paginya, tiba-tiba air panasnya tidak mau keluar sama sekali sampai siang hari. Akhirnya terpaksa mandi dengan air khas pegunungan yang cukup dingin.

Untuk masakan cukup oke kalau menurut saya, kecuali mie goreng yang agak hambar. Di halaman hotel tersedia arena bermain anak, outbond, penyewaan ATV, trampolin, naik kuda (25ribu sekali putaran), dan juga pujasera.

Kalau suatu hari nanti kami kembali ke sini, mungkin tidak untuk menginap ya. Tapi hanya untuk mengajak Asha dan Jasmine bermain-main dan naik kuda saja. Makannya bisa di pujasera.

mari berenang..

taman bermain anak

naik kuda berdua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar