Sabtu, 21 Mei 2016

Menyapih Jasmine

Hari ini tepat satu minggu Jasmine disapih. Oke, akan saya ceritakan detail dari hari ke hari sejak pertama saya menyapih Jasmine.

Tanggal 16 Mei
Awalnya, saya sudah bertekad bahwa akan stop ASI mulai hari ini. Tapi kenyataannya, pagi hari, ketika Jasmine bangun tidur sambil menangis, saya luluh juga, dan memberinya ASI. Setelah dia selesai menyusu, saya olesi puting saya dengan garam halus.

Siang ketika dia mengantuk, dia rewel sekali karena tidak bisa menyusu. Melihat puting yang ada putih-putihnya (garam), dia tidak mau menyusu. Nangis sampai sesenggukan, akhirnya saya luluh lagi. Saya susui lagi Jasmine siang itu. Si Papi yang melihat itu, mengingatkan saya, jangan sampai Jasmine menjadikan tangisannya sebagai senjata supaya bisa menyusu.

Siang itu, saya melakukan kesalahan yang sangat fatal, yaitu membersihkan garam di hadapan Jasmine. Dia akhirnya tahu bahwa putih-putih itu bisa dibersihkan. Malamnya, dia rewel lagi, dan berusaha meminta saya untuk membersihkan putih-putih itu. Tapi tidak saya turuti. Dia akhirnya tidur tanpa menyusu. Tengah malam dia bangun, nangis minta nenen. Antara sadar dan tidak, akhirnya saya beri ASI lagi.

Tanggal 17 Mei
Hari ini saya sudah bertekad (lagi), benar-benar stop ASI. Paginya sih dia baik-baik saja, karena Kak Asha pas libur, jadi mereka bisa bermain bersama. Nah siangnya, ketika sudah capek bermain, mulailah Jasmine mencari nenen. Saya langsung tegas pada Jasmine, " No, Jasmine. Mulai sekarang tidak boleh mimik."

Jasmine langsung mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis dengan sedikit jeritan. Saya pangku dia, saya jelaskan baik-baik bahwa Jasmine sudah besar, sudah berumur 2 tahun, jadi harus stop ASI, dia tetap melawan, tapi saya biarkan saja. Mungkin tangisan ini berlangsung selama beberapa menit, lalu sudah tidak terdengar lagi. Dia ketiduran di pangkuan sambil memeluk saya.

Jadi siang itu, saya jelas tidak bisa melakukan apa-apa, karena Jasmine tidak mau diletakkan di kasur. Setiap saya letakkan di kasur, dia akan bangun dan menangis, minta dipeluk dan dipangku, lalu tidur lagi. Begitu terus.

Malamnya, Jasmine tidur tanpa meminta nenen sekalipun. Tengah malam ketika bangun dan rewel, dia selalu memegang baju saya di bagian dada, berusaha membukanya ingin menyusu, tapi saya tawarkan air putih. Dia menurut ketika saya beri air putih. Lalu kembali tidur setelah sedikit rewel.

Tanggal 18 Mei
Sejak pagi, Jasmine sudah benar-benar tidak meminta nenen sama sekali. Siang dia tetap tidur di pangkuan saya, tapi ketika sudah lelap, saya bisa meletakkannya di kasur. Ketika bangun-bangun pun dia tidak mencari nenen, dan langsung tidur lagi.

Malamnya juga begitu. Dia langsung tidur setelah capek bermain. Bangun tengah malam, langsung saya kasih air putih, lalu tidur lagi tanpa rewel sedikitpun.
Alhamdulillah..

Daaaannn..
Hari-hari berikutnya, Jasmine sudah benar-benar tidak mencari nenen lagi. Saat bangun tengah malam pun, dia tidak mencari nenen, tinggal saya kasih air putih, Jasmine akan tidur lagi. Sepertinya dia sudah move on, hahahaha..
Alhamdulillah..

Ketika haus, dia akan langsung mengambil air putih sendiri dan meminumnya. Nafsu makannya sudah semakin besar. Makanan kesukaan Jasmine saat ini adalah mie dan sayur sop.

Hanya saja kadang-kadang ketika dia mengantuk, dia akan menjadi sangat rewel. Apapun yang saya lakukan selalu salah. Tapi itu hanya sesekali saja.

Pelajaran yang saya tarik di sini adalah, kita harus tegas ketika memutuskan untuk menyapih anak. Tidak, berarti tidak. Walau anak rewel, ngamuk, biarkan saja. Tetap konsisten stop nenen. Dan juga sabar, jangan sampai emosi kita juga ikut terpancing. Mungkin hanya beberapa hari saja anak kita rewel. Kalau kita konsisten, insyaAllah anak kita juga akan segera move on.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar