Senin, 23 Juni 2014

Diare Asha

Seperti yang sudah saya tulis di postingan berjudul "si kakak cemburu?" bahwa Asha sempat sakit selama satu minggu beberapa hari setelah adiknya lahir.

Awalnya, Asha hanya diare saja. Sehari saja bisa pup beberapa kali. Baru keesokan harinya, badannya mulai demam, ditambah dengan mual dan muntah.

Saya coba memberinya obat cina Ban Eng San yang selama ini jadi andalan saya ketika diare dan diiringi sakit perut yang melilit. Biasanya, sakit perut saya langsung sembuh beberapa jam setelah minum Ban Eng San. Saya berharap Asha pun akan begitu.

Tapi apa daya, begitu obatnya masuk perut, perutnya langsung bereaksi dan dia langsung muntah. Setelah sarapan pun juga muntah. Pokoknya seharian itu apapun yang masuk ke perutnya akan keluar lagi alias muntah terus, dan tidak mau makan apapun.

Kami mulai kebingungan. Ini bukan lagi masalah "apa obatnya?", tapi ini masalah "bagaimana bisa mengobati kalau apapun yang masuk perutnya selalu keluar lagi?"

Lalu kami mulai searching tentang diare. Dan kami mendapatkan ini :

"Diare adalah mekanisme tubuh mengeluarkan racun, bakteri virus. Anak-anak tidak boleh dihentikan diarenya, karena menghambat pergerakan usus. Seolah-olah diarenya berhenti tapi di dalam masih berlangsung. Efek sampingnya usus lecet.

Tindakan yang penting adalah diberikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan khusus anak yang mengandung elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Anak yang diare jangan hanya diberi air saja, sebaiknya diberikan cairan yang mengandung elektrolit (natrium, kalium) dan kalori."

Akhirnya kami berhenti berusaha memberinya obat. Kami hanya fokus supaya Asha tidak dehidrasi dengan terus memberinya minum air putih sesering mungkin (Asha maunya hanya air putih). Alhamdulillah diare dan mual muntahnya sembuh dalam beberapa hari. Tapi dia masih lemas dan enggan makan sampai seminggu.

Rasanya kasihan kalau melihat Asha dalam kondisi seperti itu. Tubuhnya lunglai dan terlihat lebih kurus. Rumah terasa sangat sepi karena Asha hanya tidur-tiduran lesu tanpa suara. Kangeeeen sekali mendengar teriakan-teriakan gembiranya ketika bermain dan suara nyanyiannya yang masih tidak jelas itu.

Sehat terus ya Nak..
Love you..
Cup cup muuach..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar