Selasa, 10 Juni 2014

Si Kakak cemburu ?

Waktu H+6 setelah kelahiran Jasmine, tiba-tiba Asha terserang demam, muntah dan berak. Karena muntahnya itu juga membuat dia tidak mau makan. Demamnya Alhamdulillah sembuh dalam dua hari, tapi muntah dan beraknya terus berlangsung selama satu minggu. Berat badannya sampai turun 1kg.

Selama itu pula Asha kalau mau apa-apa maunya sama saya. Pipis maunya sama Mami, minum maunya diambilin Mami, bobo maunya sambil dipeluk Mami, semua sama Mami, membuat saya, yang walaupun sudah baikan tapi belum fit benar, jadi agak kerepotan.

Banyak yang bilang ini karena si Kakak cemburu. Perhatian yang dulu tercurah penuh untuknya, sekarang harus terbagi. Untungnya, Jasmine ini tergolong anak yang tenang dan bisa ditinggal-tinggal. Jadi ketika dia sudah tidur, saya usahakan waktu saya sebisa mungkin untuk Asha, supaya dia tidak merasa tersisihkan.

Tapi terkadang manjanya Asha bisa muncul di saat yang tidak tepat, sehingga bikin saya sedikit emosi.

Jadi ceritanya, setiap malam ketika Papi di Mojokerto, Asha tidak mau tidur dengan Yangtinya, maunya sama saya. Alhasil, saya, Jasmine dan Asha harus berbagi tempat tidur untuk bertiga. Dan karena kasurnya tidak cukup, kami akhirnya tidur menyamping, yang membuat bagian bawah kaki saya harus menggantung. Posisi saya di tengah.

Kemarin malam, Jasmine terbangun seperti biasa untuk mimik. Waktu itu hampir pukul 12 malam. Biasanya, langsung saya susui lalu tidur lagi. Nah, tenyata, Asha juga terbangun. Langkah pertama, saya ajak Asha pipis dulu, supaya dia tidak ngompol. Setelah itu rencananya saya suruh Asha tidur lagi sementara saya menyusui Jasmine. Tapi ternyata rewelnya Asha kumat.

Begitu saya siap-siap mau menyusui Jasmine yang sudah mulai teriak-teriak, Asha malah minta diantar ambil minum sambil merengek setengah menangis (biasanya dia mau ambil sendiri). Dengan sedikit marah saya antar dia ambil minum.

Setelah urusan minum selesai, saya langsung menyusui Jasmine yang mulai menangis. Tapi Asha belum selesai sampai di situ. Dia mulai menangis lagi sambil bilang kalau lemeknya melorot. Lemek maksudnya adalah perlak yang dilapisi kain untuk alas tidurnya, karena Asha belum sepenuhnya bisa menahan pipis ketika tidur. Dan karena posisi saya sedang menyusui Jasmine (miring ke kanan), sedangkan posisi Asha ada di kiri saya, tentu saya tidak bisa membetulkan posisi lemeknya.

Saya mencoba menahan kesabaran dengan mengatakan pelan-pelan kalau Kak Asha bisa membetulkan sendiri, tapi Asha tetap menangis dan bilang ga bisa. Kondisi mengantuk, sambil berusaha menyusui dan menidurkan Jasmine lagi, diiringi dengan tangisan Asha yang semakin menjadi, ditambah dengan kekhawatiran akan mengganggu tidur Yangtinya, membuat saya agak emosi.

Saya tetap berusaha sabar dan terus bilang dengan suara pelan bahwa Kak Asha bisa membetulkan sendiri lemeknya, saya ulang berkali-kali. Lalu request Asha berubah, kali ini dia minta peluk (masih sambil menangis). Memang sudah kebiasaan dia, ketika dia menangis, dia akan minta peluk kepada saya. Masalahnya, sekarang kondisinya saya sedang menyusui Jasmine, tentu saja saya tidak bisa memeluknya. Saya jelaskan pelan-pelan kalau saya tidak bisa memeluknya karena sedang menyusui adik.

Dia lalu mendekati saya dan memeluk saya dari belakang.

Seketika emosi saya langsung padam. Kadang kalau kondisi sedang tidak enak, perasaan jadi mudah emosi. Tapi ketika emosi sudah mereda, rasanya menyesaaall sekali tadi sudah muncul perasaan marah, Asha hanyalah seorang anak umur 3 tahun yang belum tahu apa-apa dan sedang menginginkan perhatian ibunya.

Maafin Mami yang Sayang..
Mami akan berusaha lebih sabar lagi..

*nulis ini sambil nangis bombay*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar