Kamis, 12 Juni 2014

Hal-hal terkait kelahiran Jasmine

Berbeda dengan Asha yang dulu ketika lahir berambut kriwul, Jasmine lahir dengan rambut lurus jabrik-jabrik. Tumbuhnya rambut ini saya yakin karena sewaktu hamil saya rutin meminum air rebusan kacang hijau.

Tali pusar Jasmine lepas pada hari Senin tanggal 19 Mei 2014 siang, atau empat hari setelah kelahirannya.

Walaupun saya sudah berusaha memosisikan bayi secara tepat ketika menyusu, tapi puting saya tetap lecet bahkan sampai berdarah, terutama yang sebelah kanan.
Payudara kanan juga lebih bengkak dan lebih keras daripada payudara kiri, padahal saya sudah berusaha sebisa mungkin "adil" dalam menyusukan kedua payudara.
 
Bengkak dan lecet di payudara sudah jauh berkurang di H + 10 sejak kelahiran.

Dulu ketika kelahiran Asha, saya baru bisa BAB seminggu setelah kelahiran. Tapi sekarang, Alhamdulillah saya sudah bisa BAB keesokan hari setelah kelahiran.

Setiap malam, Jasmine hanya bangun karena 3 hal, minta mimik, BAK dan BAB. Selain itu, dia tidak rewel. Bahkan di awal kelahirannya, saya tidak pernah begadang sekalipun.

Saya sudah mengungsi ke Kediri sejak awal Mei, sedangkan Papi tetap di Mojokerto karena harus bekerja. Papi pulang ke Kediri dua kali seminggu. Setiap hari saya mengafirmasi bayi dalam perut saya supaya dia lahir ketika Papinya ada di rumah Kediri menemani saya, tidak lupa berdoa hal serupa juga. Dan Alhamdulillah semua itu terwujud.

Jasmine lahir dengan kondisi kulit yang keriput dan kering. Tapi alhamdulillah dengan rutin minum ASI tubuhnya mulai berisi dalam beberapa hari, dan sekarang pipinya terlihat chubby sekali *gemes*

Luka jahitan Alhamdulillah membaik dengan cepat. H+6 sejak kelahiran saya sudah memandikan Jasmine (walaupun masih dengan posisi berdiri), H+14 saya sudah bisa membantu membagikan nasi aqiqah Jasmine.

Setelah kelahiran Jasmine, berat badan saya yang sebelumnya mencapai 69-70kg langsung turun menjadi 63kg. H+18 saya timbang badan lagi sudah berubah jadi 60kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar