Sabtu, 21 Juni 2014

Kencur untuk batuk

Semuanya berawal dari percakapan saya dengan kakak ipar. Waktu itu dia bercerita kalau sudah menderita diare selama sebulan lebih. Berbagai macam obat bermerek sudah dicobanya, tapi tidak ada yang ngefek. Sampai akhirnya ada seorang teman yang menyarankan obat tradisional (saya lupa obatnya apa). Dan ajaib, diarenya langsung berhenti dan kembali normal. Temannya juga bercerita tentang khasiat kencur untuk mengobati batuk.

Suatu pagi, saya melihat ada tanda-tanda batuk pada Asha. Ingatlah saya pada kata-kata kakak ipar tentang kencur. Kenapa tidak dicoba saja?

Selama ini keluarga kami memang berusaha menghindari segala jenis obat-obatan kimia. Jadi jika ada yang sakit, obatnya ya hanya madu, habbatussauda, propolis atau minum air putih yang banyak. Tapi saya belum pernah mencoba obat tradisional seperti kencur ini. Akhirnya saya coba. Kencur dikupas, dicuci bersih, diparut, lalu diperas. Air perasan kencur inilah yang saya minumkan pada Asha. Alhamdulillah menjelang sore sudah tidak terdengar lagi batuk Asha.

Beberapa hari yang lalu kembali Asha terlihat sakit, kali ini pilek. Awalnya hari Rabu siang dia agak batuk-batuk sedikit. Setelah tidur siang, batuknya hilang, tapi ingusnya yang keluar. Waktu itu saya lupa, kencur itu untuk obat batuk apa pilek ya? Ah, biasanya kan batuk sama pilek itu sepaket, bikinin kencur saja deh.

Malam itu saya buatkan perasan kencur lagi buat Asha. Waktu tidur malam, dia rewel. Tiap beberapa menit bangun, mungkin karena hidungnya tersumbat.

Keesokan harinya (hari Kamis), ingusnya masih keluar. Saya rutinkan air kencur dari pagi, siang dan malam, masing-masing setengah sendok makan. Malam harinya Alhamdulillah Asha bisa tidur dengan nyenyak, tidak nglilir sekalipun, sampai pagi.

Dan hari Jumat, pileknya sudah berkurang jauuuuuhh. Sudah tidak terlihat ada ingus yang meler dari hidungnya. Alhamdulillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar