Rabu, 01 Juli 2015

Asha masuk sekolah

Jadi ceritanya, hari ini adalah hari pertama Asha masuk sekolah. Well, sebenarnya masih berupa pondok romadhon, belum masuk ke ajaran baru. Tapi tetap saja, intinya adalah, ini pertama kalinya Asha "keluar rumah" tanpa ditemani orang tua atau keluarga. Dia sendirian bersama guru dan teman-teman barunya.

Mau tidak mau, membuat saya, emaknya, jadi kepikiran juga. 

Gimana kalo Asha pas pengen BAB atau BAK lalu mencari saya atau Papinya?
Dan ketika tidak ketemu, dia tidak mau bilang ke gurunya dan ditahan saja?
Gimana kalo dia kesulitan buka wadah bekalnya, atau minumnya, lalu tumpah semua?
Gimana kalo pas pulang dia kelupaan akan barang-barangnya?(yang semuanya lupa saya beri nama)
Gimana kalo dia lupa yang mana sepatunya? (Sebenarnya sepatu lama tapi sangat jarang sekali dipakai)
Gimana kalo..
Gimana kalo..

Aaaaaaaaarrgh...
 
Persiapan baju untuk Pondok Romadhon. Karena belum dapat seragam, jadi 
semua memakai busana muslim

Akhirnya daripada kepikiran terus, perhatian saya alihkan untuk memasak bekal untuk Asha nanti, omelete roti. Resepnya sih sebenarnya simpel ya, roti bakar diisi dengan telur. Tapi saya mengisi jamurnya kebanyakan, jadi telurnya susah dibalik, alhasil jadi agak kacau begitu bentuknya. Tapi untuk rasa tetap enak kok kata Asha. Ya, Asha selalu bilang kalau masakan saya enak :)

Menu bekal pertama untuk Asha, Omelete Roti. Resepnya nyomot dari blog favorit

Siap berangkaaaattt..

Pulang sekolah, kata si Papi, sepatu yang dipakai Asha terbalik. Mukenanya juga ketinggalan. Saya paham mengapa pihak sekolah membiarkan hal ini. 

Sesuai dengan pengarahan dari pihak sekolah waktu technical meeting seminggu yang lalu, sekolah akan berusaha menanamkan kemandirian pada anak. Seperti membereskan tas dan memakai sepatu sendiri. Dan jika ada barang yang ketinggalan, atau sepatu terbalik, atau pakai sepatunya lama, tidak apa-apa. Hargai usaha anak, mereka akan belajar dari kesalahannya itu.

 pulang sekolah..

 langsung lepas sepatu sendiri..

Asha lalu bercerita (setelah kami menanyakan berkali-kali dengan sabar apa yang dilakukannya di sekolah tadi) bahwa dia tadi sholat, dia juga makan sambil duduk sama teman-teman. Yang agak mengejutkan, dia bilang bahwa dia tadi joget di sekolah, lalu dia menunjukkan goyangan khas anak kecilnya, hahahahaha.. 

Malamnya, tiba-tiba Asha antusias bercerita bahwa tadi di sekolah dia dan teman-temannya berjajar saling memegang pundak, lalu berjalan dan main kereta-keretaan. Dia kelihatan sangat senang. Wajar, ini adalah pengalaman pertama Asha main seperti itu. Maksud saya, bermain dengan teman sebaya dan bermain permainan yang sama, bersama-sama. 

Semoga besok dan seterusnya, Asha merasakan kegembiraan yang sama seperti hari ini ketika bersekolah..

UPDATE :
Setelah melalui Pondok Romadhon selama 7 hari, Asha terlihat sangat bersemangat setiap mau berangkat sekolah. Setiap hari dia selalu ingin bersekolah. Bahkan ketika sekolah liburpun (Asha belum mengerti apa itu libur), dia tetap ngotot ingin sekolah. Sampai akhirnya saya harus bilang bahwa sekolahnya tutup, baru dia mau mengerti. Tapi tetap, dia terus bilang setiap malam "besok sekolahnya dibuka ya Mi.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar