Jumat, 14 Februari 2014

Gunung Kelud meletus

Subuh pagi kemarin (tanggal 14 Februari), saya terkejut setelah membaca sms singkat dari Mami saya di Kediri yang berisi "mbak, Gunung Kelud meletus." Dan sms selanjutnya yang berisi "Kediri kena abu 15cm".
Setelah saya lihat keluar rumah (posisi saya di Mojokerto), ternyata semua sudah berwarna putih tertutup abu, walaupun tipis saja. Langsung deh saya nyalakan TV untuk cari-cari berita tentang itu.

Tepat tanggal 13 Februari 2014 pukul 22.50, Gunung Kelud meletus. Dampaknya? Hujan abu hingga ke Jawa Tengah (di daerah sekitar Gunung Kelud juga disertai kerikil). Bahkan berdasarkan kabar terbaru, abu vulkaniknya sudah mencapai Jatinangor di Jawa Barat.

Yang agak aneh, wilayah Malang dan Mojokerto yang notabene lebih dekat jaraknya dengan Gunung Kelud, kena dampak hujan abu yang tergolong ringan (Alhamdulillah...) Sedangkan wilayah di Jawa Tengah seperti Jogja, Surakarta, Solo , dll justru mengalami hujan abu lebih parah. Bahkan sampai jam 9 pagi masih turun hujannya, padahal di Kediri sudah reda. Ini karena arah angin memang sedang berhembus ke arah barat dan barat daya. Bandara-bandara seperti Juanda, Adi Sucipto dan Adi Sumarmo membatalkan seluruh penerbangannya karena abu vulkanik ini.

Di berita-berita banyak disebutkan bahwa letusan Gunung Kelud sangat mencekam, suara gemuruh disertai dengan petir menyambar-nyambar dari jam 22.30 sampe jam 2 pagi. Bahkan letusannya terasa hingga ke Solo, sehingga pintu dan jendela ikut bergetar. Tapi yang saya heran, kok saya dan suami tidak kerasa ya? Saking lelapnya tidur nih :)

Sejak pagi saya memang usahakan untuk tidak keluar rumah. Asha juga saya ajak main di dalam rumah saja. Karena abu vulkanik sangat tidak baik jika sampai terhirup. Hari ini saya dan keluarga insyaAllah akan mudik ke Kediri. Selain memang sudah jadwalnya mudik (kami mudik sekitar dua atau tiga minggu sekali), sekalian untuk melihat langsung kondisi di sana.

Saya akan tulis di postingan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar