Rabu, 14 Oktober 2015

Berenang dan makan di Wardes

Liburan kemarin kami berencana untuk mengajak Asha berenang di Waroeng Desa, biasa disingkat Wardes, Trawas. Ini adalah pertama kalinya saya masuk ke sini. Sebenarnya sudah sering sekali kami melewati tempat ini, tapi melihat banyaknya mobil yang parkir membuat saya malas untuk mampir.

view kolam renangnya bagus

Kali ini kami sengaja datang pagi supaya kondisi masih sepi. Kami datang pukul 9 pagi. Itupun sudah ada beberapa mobil yang parkir, dan banyak pengunjung yang berenang. Kolam renangnya cantik, dipadu pemandangan yang oke, recommended kalau mau berenang di sini. Karcis masuk 20ribu hanya untuk yang berenang, kalau hanya pengantar tidak perlu bayar.

Senangnya berenang sama dik Jasmine

Setelah capek berenang, kami menuju rumah makannya. Rumah makan di Wardes ini sangat luas, terdiri dari 3 area. Yang pertama di dalam pendopo, ada beberapa meja kursi dan 4 buah lesehan (lesehan hanya ada di area ini). Yang kedua ada di samping pendopo, dan dihubungkan oleh sebuah "jembatan". Dari sini, pengunjung bisa melihat alam pegunungan yang asri sebagai pemandangannya. Dan yang ketiga ada di bawahnya tepat.

Kami duduk di lesehan.

area atas / samping pendopo. 

tangga menuju area bawah

Kami memesan ayam goreng kremes 60ribu, sayur daun pepaya ikan teri 18ribu, pecel terong 12ribu, es degan 15ribu, es sinom 12ribu, dan singkong madu 18ribu.


Rasa ayam gorengnya enak, kremesnya juga oke, sayangnya ketika disajikan dalam kondisi agak dingin, tapi dagingnya tetap empuk. Sayur daun pepayanya juga tidak panas. 

Pecel terong yang saya pesan rasanya enak, saya suka, di dalamnya ada terong bakar, tempe goreng dan telur rebus yang dibumbui dengan bumbu kacang pedas. Serius enak. Sayangnya telur rebusnya dalam kondisi dingin juga, seperti baru dikeluarkan dari kulkas. Hanya terongnya saja yang panas.

singkong madu yang kami bungkus untuk dibawa pulang. Rasanya juga enaaakk..

Mungkin itu yang membuat pelayanannya sangat cepat ya, masakannya sudah dalam kondisi matang dan tinggal ambil saja. Jadi tidak perlu lama memasak terlebih dahulu.
Untungnya, masakan yang dalam kondisi tidak panas bukan masalah bagi kami, asalkan rasanya enak. Hehehehe..

Overall sih kami puas dengan masakannya. Hanya saja harga sayurnya untuk jumlah sayur segitu agak overprice bagi kami.

harga makanan
 
harga minuman
 

Sabtu, 10 Oktober 2015

Spiku Surabaya

Late post.
Mengawali cerita tentang spiku, mari cerita tentang hotel. Hotel Gunawangsa Manyar adalah pilihan kami selanjutnya. Hotelnya tingiiii sekali ya (untuk ukuran hotel yang pernah kami datangi), soalnya digabung dengan apartemen. Kamar hotelnya mulai lantai 16 sampai atas.


Kami pesan via Hotel Quickly (lagi). Hari Sabtu pagi saya menelepon hotel untuk konfirmasi dan bertanya apakah kami bisa mendapat kamar dengan twin bed. Untuk pemesanan online harusnya dapat kamar standar, dan kamar standar tidak ada twin bed. Tapi mbak resepsionisnya bilang bahwa ada free upgrade kamar jadi bussines class, dan bisa twin bed. Alhamdulillah.
lift nya ada 3, jadi walaupun gedungnya tinggi, nunggu lift nya tidak terlalu lama

Ada beberapa kelemahan hotel ini yang masih saya ingat :

- kamar mandinya keciiiiill sekali. Isinya hanya toilet, yang di atasnya ada kotak pemanas air, dan bersebelahan dengan shower. Di seberang shower ada tempat menjemur handuk. Wastafelnya ada di luar kamar mandi.

- di lantai kamar mandi ada bagian lantai yang cekung, jadi selalu ada air yang menggenang.

- ayam goreng waktu sarapan overcooked. Jadi dagingnya kering dan keras. Asha adalah penggemar ayam goreng. Di rumah, biasanya dia akan menghabiskan dulu ayam gorengnya, lalu minta ayam lagi. Tapi di sini, baru makan 1 potong kecil ayam saja, dia bilang sudah kenyang. Tidak mau makan ayam lagi.

Sudah, itu saja. Selebihnya sih oke.. Kamar luas, kolam tidak terlalu bau kaporit, ada mainan perosotan juga (Asha senang sekali main perosotan). Lokasi kamar saya bisa melihat kota surabaya dari lantai 21. Kalau malam kelihatan lampu kerlap-kerlip, bagus.

Waktu saya telepon ke hotel untuk konfirmasi pesanan, dan juga waktu cek in, saya mendapat informasi bahwa untuk anak usia 2 hingga 12 tahun, breakfastnya kena charge, sebesar Rp 50.000,00. Mahal ya.. Emang anak umur 2 atau 3 atau 4 tahun seperti Asha ini makannya seberapa banyak sih?? Sampai di charge segala.
Tapi ternyata, waktu kami cek out, tidak ada biaya tambahan yang dibebankan pada kami. Jadi breakfastnya Asha dianggap free.

Next, oleh-oleh.

Hari Sabtu malam kami searching-searching, enaknya beli apa ya buat oleh-oleh khas Surabaya? Lalu kami ingat tentang lapis surabaya. Pilihan kami jatuh pada Spikoe Resep Kuno di Jalan Rungkut Madya No.41.

Kami sampai di lokasi sekitar pukul setengah 1 siang. Saat itu masih ada lumayan banyak tumpukan spiku ready stok, tapi pilihan rasanya tinggal rasa kayu manis saja. Awalnya kami tenang karena stok masih banyak. Tapi di depan kami ada seorang ibu-ibu yang membeli berkarton-karton spiku. Satu karton bisa diisi beberapa box spiku. Oh my God, gimana kalau kehabisan???

Untungnya, tidak sampai kehabisan. Kami membeli 2 box spiku seharga @Rp 75.000,00.
Waktu kami pergi, tinggal tersisa 4 box ready stok.

Untuk rasanya..
Enaaaaakkk... Haduh, saya ketagihan..
penampakan
 

Kamis, 08 Oktober 2015

Perkembangan mereka

Hari Sabtu yang lalu, ada acara pertemuan orang tua dan guru di sekolah Asha. Intinya ortu dan guru saling bertatap muka dan membicarakan perkembangan anak selama di sekolah. 

- Dalam hal membaca, perkembangan Asha sudah baik, yang sebenarnya ini sangat tidak bisa saya percaya, karena setiap kami berusaha untuk mengajari Asha membaca di rumah, dia tidak pernah bisa. Tehnik yang kami gunakan sama seperti yang biasanya, yaitu dengan dieja mengawang (maksudnya dengan bicara)
"b, a, BA"
"b, i, BI" dst.

Akhirnya saya tahu bahwa tehnik yang digunakan di sekolah untuk belajar membaca adalah menggunakan buku abaca, yaitu dengan benar-benar MEMBACA tulisan dan bukannya dieja mengawang. Begitu saya terapkan dirumah, Asha sudah bisa membaca suku kata yang menggunakan huruf vokal A. Kendala yang dihadapi adalah dia masih bingung pada huruf b dan d, n dan u. Sering terbalik-balik.


- Dalam hal bersosialisasi, Asha juga cukup baik. Tapi terkadang, jika ada apa-apa, dia menangis. Begitu ditanya ada apa, dia tidak mau mengatakan apa-apa dan hanya menangis saja.

- Dalam hal mengikuti pelajaran, Asha kadang terganggu konsentrasinya oleh teman yang lain, jadi tidak fokus, harus diingatkan Uminya. Di rumah juga begitu. Biasanya fokusnya terganggu oleh TV dan adiknya.

- Ketika waktunya mengaji, Asha yang biasanya maju yang pertama sambil bilang ,"Asha mau ngaji."

- Awalnya, kami mengikutkan Asha 2 ekskul, taekwondo dan dancing. Ini karena kami lihat energi Asha yang sangat luar biasa dan tidak bisa diam, jadi mungkin akan bagus kalau disalurkan ke kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Taekwondo untuk bela diri, dan dancing untuk melatih motoriknya. Tapi seiring berjalannya waktu, taekwondo tetap rutin ikut, tapi dancingnya tidak. Kadang ikut dancing, kadang ikut english club, tapi seringnya tidak ikut, alasannya capek atau ngantuk. Akhirnya atas saran Uminya, mulai bulan ini, Asha resmi hanya ikut 1 ekskul saja yaitu taekwondo.

Seragam taekwondo harga Rp 150.000,00

- Asha sedang suka-sukanya dengan warna pink. Apa-apa maunya yang warna pink. Dia beberapa kali meminta dibelikan tas sekolah dan helm baru yang berwarna pink, karena tasnya yang sekarang berwarna oranye dan helm nya berwarna putih. Tentu saja tidak kami turuti. Kami jelaskan baik-baik bahwa kita harus berhemat, jika barang kita masih bagus, sebaiknya tidak beli dulu. Nanti kalau rusak baru beli lagi.
Dalam hal mainan juga Asha selalu memilih yang warna pink. Bahkan mau makan kerupuk pun dia memilih yang warna pink. Pokoknya pink.

 Awalnya Asha tidak ada masalah dengan baju kembaran ini, tapi sekarang jadi 
masalah karena Asha ingin yang warna pink, hahahahaha...

- Jasmine sekarang sudah sering menirukan kata-kata yang didengarnya. Beberapa sudah betul.seperti mama dan papa. Banyak yang hanya suku kata terakhirnya yang betul. Misalnya :
" minta" jadi "ntak"
" mimik" _____ "mimi"
" Kak Asha" _____ "aisha"
" sudah" ______ "edah"
" sampah" _____ "epah"
" enak" ______ "ena"

- Beberapa gigi geraham Jasmine muncul bersamaan, yaitu di gigi atas sebelah kanan dan gigi bawah sebelah kiri. Sedangkan geraham di gigi bawah sebelah kanan mulai terasa akan muncul sebentar lagi. Padahal gigi seri bawahnya baru muncul 3 buah lho, masih kurang 1 lagi.

Minggu, 04 Oktober 2015

Sahabat Asha

Sekarang di sekolah, Asha punya seorang teman dekat bernama Razqa.  

Kedekatan Asha dan Razqa terjadi bahkan sebelum mereka mulai masuk kelas. Jadi ceritanya, sekitar dua minggu sebelum mulai tahun ajaran baru, ada acara Parent-Teacher Orientation yang diadakan oleh Little Camel. Acaranya diadakan pukul 8 pagi. Seperti biasa, saya berusaha datang tepat waktu. Saat itu, baru ada 2 orang ibu yang datang sebelum saya, salah satunya adalah Mbak Nurul alias Bundanya Razqa. Orangnya baik dan ramah. Kami sempat ngobrol sebentar, tapi ya hanya sekilas saja. Saya sempat agak kecewa karena menurut selebaran tentang pembagian kelas yang kami dapat, Asha dan Razqa tidak satu kelas. Saat itu Razqa tidak ikut, jadi mereka belum bertemu.

Lalu ada lagi acara buka puasa bersama di SD Little Camel. Di sana, lagi-lagi saya bertemu dengan Mbak Nurul yang datang bersama suami dan Razqa. Saat itulah Asha dan Razqa bertemu. Oya, sebelumnya, Asha mencoba untuk mendekati dan mengajak bermain beberapa anak, tapi belum ada yang cocok. Biasanya sih Asha langsung dicuekin. Kasihan juga melihatnya. 

Tapi entah bagaimana, Asha dan Razqa ini langsung klop, cocok. Kemana-mana mereka selalu berdua. Kalau mereka terpisah, mereka pasti akan saling mencari satu sama lain. Saya sebagai ibunya, tentu saja merasa gembira dan terharu. Asha yang biasanya sangat aktif mendekati anak lain, tapi dicuekin, sekarang bisa mendapat teman yang sama-sama saling nyaman bermain bersama, saya sangat senang, hehehehe..

 Asha dan Razqa waktu buka bersama

Saya dan Mbak Nurul juga sempat bertukar nomor HP. Beberapa kali kami ngobrol di whatsapp, saling bertanya tempat membeli seragam. Sekali lagi, saya agak kecewa karena mereka tidak satu kelas. 

Jadi waktu Asha bercerita tentang temannya Razqa begini Razqa begitu, saya awalnya berfikir bahwa "mereka pasti bertemu waktu istirahat di playground. Mereka kan tidak satu kelas."

Eh ternyata mereka satu kelas, agak surprise juga. Berarti daftar pembagian kelas yang dulu itu hanya daftar sementara. Kata Uminya, kalau di kelas Asha dan Razqa sedang bersama, mereka akan main terus dan tidak mau mendengarkan Umi-Uminya. Jadi ketika pelajaran sedang berlangsung, Asha dan Razqa harus dipisah tempat duduknya. Dengan begitu, keduanya hebat.

Berenang di sekolah sangat menyenangkan :)