Minggu, 21 Juli 2013

Disapih

Asha sudah berusia 2 tahun pada tanggal 14 Juli kemarin. Itu artinya dia sudah lulus ASI selama 2 tahun penuh, inilah saat yang agak sulit, penyapihan. Selama ini, Asha hanya mau tidur (baik tidur siang atau malam) jika sambil menyusu.

Tanggal 15 Juli malam, saya iseng mencoba untuk tidak memberi ASI pada malam hari saat Asha mau tidur. Dan hasilnya, Asha ngamuk, nangis kencang, berontak. Ketika Papinya mau menggendongnya, saya larang. Menghentikan ASI dan mengganti dengan gendongan itu sama juga bohong. Karena nantinya Asha akan ganti bergantung pada gendongan. Dia akan mau tidur hanya jika digendong dulu. Iya kalau bobot badannya tetap ringan, kalau semakin berat kan akan bikin capek juga.

Setelah bergulat lama dengan tangisan Asha, akhirnya saya menyerah. Tidak enak sama tetangga kalau terlalu berisik malam-malam. Lalu saya niatkan untuk pelan-pelan dulu. Dimulai dengan mengurangi ASI siang hari, kalau malam masih dikasih lah..

Tanggal 16 Juli
Seperti yang sudah saya rencanakan, saya stop ASInya pada siang hari dan hanya akan memberinya malam hari. Pukul 9.30 Asha mulai kelihatan mengantuk. Dia langsung memegang kancing baju saya, bersiap untuk membuka dan menyusu, tapi saya cegah. Saya alihkan perhatiannya ke mainan. Sekali, dua kali masih bisa. Lama-lama, perhatiannya tidak bisa dialihkan lagi. Lalu terjadilah lagi kejadian seperti kemarin malam. Dia menangis kencang, sampai terbatuk-batuk. Lumayan lama, Walau sebenarnya tidak tega, tapi saya harus kuat. Kalau kali ini pun saya kalah, Asha akan terus menggunakan tangisannya ini sebagai senjata.

Setelah nangis beberapa lama tanpa ada tanggapan dari saya, Asha pun melunak. Dia minta dimainkan video lagu anak-anak kesukaannya. Akhirnya dia tertidur pukul 14.21 setelah kelelahan bermain. Sayangnya dia terbangun (bahasa jawanya Nglilir) pukul 15.00 mencari susu. Dan karena tetap tidak saya kasih, akhirnya dia bangun.

Waktu tidur malam, saya biarkan dia menyusu seperti rencana semula.

Tanggal 17 Juli
Pagi ini saya merasa agak parno. Takut kalau saya dan Asha akan melalui hari yang penuh tangis seperti kemarin. Setelah saya curhat kepada seorang teman, dia menyarankan untuk mengoles puting saya dengan saos, garam atau gula.

Setelah saya pikir-pikir, kalau saos, nanti takutnya Asha kepedasan (karena saya punyanya hanya saos sambal :). Lalu kalau gula, nanti jangan-jangan Asha malah suka karena rasanya yang manis. Akhirnya saya memutuskan untuk mengoles dengan garam, palingan Asha cuma keasinan :)

Dan bagaimana reaksi Asha???

Melihat puting saya yang ada putih-putihnya (garam), awalnya dia hanya melihat dalam-dalam, lalu dia langsung menutup bra saya. "Acik", katanya. Maksudnya "sakit".
Dan seharian itu dia sama sekali tidak minta nyusu, tanpa tangisan, Alhamdulillah..
Palingan ketika dia mengantuk, dia agak rewel. Dia minta diusap-usap punggungnya sampai dia tidur. Hari ini dia tidur dari jam 9.30 sampai jam 11 siang. Lalu tidur lagi jam 3 sampai jam 4 sore.

Luar biasa senang hati saya. Bahkan saya optimis kalau malam ini pun Asha bisa tidur tanpa menyusu.
Malam harinya, Asha memang tidak minta nyusu. Tapi dia sangat gelisah. Agak rewel.

Mau minta nyusu tapi ada putih-putihnya, tapi kalo ga nyusu ga bisa tidur, serba salah..
Karena kasihan, dan juga karena niat semula stop nyusu sementara hanya di siang hari saja, jadi malam itu saya biarkan dia menyusu lagi ketika tidur.

Tanggal 18 Juli
Hari ini sama dengan hari sebelumnya. Tapi bedanya, malam harinya Asha bisa tidur tanpa menyusu.
horeeeeeeee...
Senangnya..

Tapi masih ada satu yang menjadi masalah. Yaitu ketika Asha terbangun ketika tidur, dia secara reflek akan mencari puting. Namanya anak yang baru bangun tidur, dia lupa / tidak sadar kalau puting saya ada putih-putihnya.

Jadi saya harus gimana dong kalo Asha tiba-tiba nglilir??

UPDATE tgl 19 Agustus 2013 :
Tehnik yang saya lakukan di atas, yaitu dengan memberi garam pada puting, terbukti GATOT alias gagal total. Ini terjadi karena pada waktu tidur malam, saya masih memberi ASI padanya. Sehingga lama kelamaan Asha belajar bahwa garam di puting itu bisa dihilangkan. Jadinya ya setiap saya kasih garam, dia menggosok-gosok puting saya sampai bersih, hahahahahaha..

Akhirnya, mulai tanggal 29 Agustus 2013, saya bertekad untuk STOP ASInya Asha full day. Saya bilang bahwa Asha sudah besar, jadi sudah stop mimik ASI, mimiknya buat adik. 2 minggu pertama Asha selalu rewel ketika tidur malam. Adaaaaa aja yang diminta. Dan setiap nglilir mencari puting, dia pasti rewel dan menangis sampai terbangun, lalu minum air putih atau susu UHT, lalu tidur lagi.

Hari ini sudah 3 minggu Asha stop ASI. Alhamdulillah diberi kelancaran. Sekarang sebagai ganti nyusu, puting saya dipuntir-puntir sama Asha sampai dia tertidur. Begitupun ketika dia nglilir di malam hari, yang dicari pertama adalah puting, bukan untuk diminum, tapi untuk dipuntir-puntir.

Haduh, ada PR baru lagi nih untuk di stop sebelum terbiasa begitu sampai gede :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar