Rabu, 07 September 2011

Perkembangan sejauh ini


So far, Asha sekarang sedang suka sukanya tidur miring. Kadang kalau lagi susah tidur, tinggal miringkan saja badannya, pasti langsung tidur. Atau kadang juga dia tiba-tiba miring sendiri. 

Beberapa hari ini Asha mulai bisa melihat dengan jelas. Kalau dulu dia sering melihat ke atas (entah apa yang dilihat), sekarang dia lebih suka melihat sekeliling, mengikuti orang yang lewat, seperti sedang mengeksplorasi lingkungannya. Dan sejak itu, dia semakin nyadar kamera. Tiap disodorin kamera, langsung deh melotot ngeliat ke kamera terus.


Waktu googling tentang umur berapa bayi mulai tengkurap, aku baru tau kalau beberapa hari setelah lahir, bayi sudah boleh ditengkurapkan. Itu akan melatih otot-otot leher, kaki, tangan, dan otot lainnya supaya lebih kuat. Waktu umur Asha seminggu, bidan yang merawat Asha juga bilang sudah boleh ditengkurapkan.

Oke, akhirnya kami melatihnya tengkurap. Sebentar saja, tidak sampai 5 menit, tapi rutin. Dan waktu umur 1,5 bulan, Asha sudah bisa mengangkat kepalanya. Awalnya cuma sebentar, sekitar 5 detik. Tapi makin kesini dia kuat mengangkat kepala semakin lama. Good job Asha..

Tentang BAB, Asha yang sebelumnya bisa pup sampe 6 atau 7 kali sehari bahkan lebih, akhir-akhir ini sudah mulai berkurang menjadi 1 atau 2 kali sehari, tapi dalam jumlah yang banyak. Penyebabnya? Mungkin bisa dijelaskan oleh artikel ini :

“Salah satu manfaat ASI dari ribuan manfaat lainnya adalah ASI akan berfungsi sebagai laksatif atau obat urus-urus. Di awal bayi baru lahir hingga usia bayi 6-7 minggu, ASI akan membersihkan sistem pencernaan bayi saat ia masih di dalam rahim ibu. Kemudian ASI akan melapisi sel-sel usus halus yang masih terbuka dengan antibodi dari ASI, sehingga terlindung dari resiko alergi dan gangguan pencernaan. Tidak hanya itu saat bayi BAB, maka bilirubin yang tidak terpakai dalam tubuh akan dibuang melalui tinja. Ini berarti fungsi hati yang masih belum sempurna akan terbantu dengan baik dan resiko kuning pada bayi akan terminimalisir. Inilah mengapa bayi ASI akan sering BAB. Agar ibu tidak bingung, ibu juga perlu memahami bagaimana tanda diare pada bayi.

Kok jadi susah BAB ?
Saat bayi memasuki usia sekitar > 6 minggu, pola dari BAB akan berubah. Jika tadinya bayi ASI sering BAB, maka ia akan jarang BAB. Frekuensi BAB tiap bayi ASI pun bervariatif. Ada yang 2 atau 3 hari sekali. Bahkan ada yang hingga 12 hari atau lebih tidak BAB. Jika tadinya orang tua khawatir akan bayinya yang sering BAB, maka beberapa minggu kemudian kekhawatiran sebaliknya terjadi. Banyak sekali orangtua yang takut anaknya mengalami sembelit (konstipasi) .

Kondisi tersebut juga normal terjadi. Di usia ini, bayi ASI akan jarang BAB. Hal ini disebabkan ASI diserap sempurna oleh tubuh bayi. Karena diserap sempurna, maka tidak akan ada ampas yang dibuang dalam bentuk tinja. Selama perilaku bayi baik-baik saja, pola pertumbuhannya baik, tidak kesakitan atau rewel luar biasa saat mengejan (lethargic), maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perhatikan juga saat bayi BAB dan bentuk tinjanya. Jika tinja berbentuk seperti biasa (lunak seperti bubur atau selai) dan bayi tidak mengalami kesulitan saat mengeluarkan tinjanya, maka bayi jelas tidak mengalami sembelit (konstipasi) . Lain halnya bila bayi mengalami sembelit, tinjanya akan keras padat, agak kering dan sulit dikeluarkan. Jika hal ini terjadi, ibu dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter anak.”

2 komentar:

  1. waaaaaahh mksi niy infox...... andai tau dari dl artikel ni....baby ku usia 3 bln skrg,blm bs tengkurep niy

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba dilatih terus mbak Siti, InsyaAllah pasti bisa :)
      Semangat ya mbak...

      Hapus