Senin, 19 Mei 2014

Lahirnya bidadari kedua

Alhamdulillah, hari Kamis kemarin (tgl 15 Mei 2014) telah lahir putri kedua kami secara normal. Beratnya melebihi perkiraan dokter sebelumnya yang hanya di bawah 3kg, ternyata malah 3,2kg. Panjangnya 51cm.

Kronologis kelahirannya seperti ini :

Hari Rabu, sekitar  pukul 10 malam, saya mulai merasakan adanya kontraksi yang berbeda dari sebelumnya. Jika yang sebelumnya hanya berupa rasa kencang-kencang di perut, tapi malam itu ada rasa sakitnya, rasa sakit khas sebelum kelahiran, tapi masih ringan. Saya hitung jeda waktu datangnya kontraksi tersebut, ternyata baru 10 menit sekali. 

Langsung ingat pesan dokter, ada 3 hal yang menyebabkan harus segera ke rumah sakit :
1. Pecah ketuban
Tandanya ketuban telah pecah adalah, ketika ada cairan yang keluar dari miss v padahal kita tidak merasa sedang BAK. Ketika dicium tidak berbau.
2. Adanya kontraksi yang semakin kuat dan semakin sering
3. Keluarnya lendir atau darah

Karena jarak kontraksinya masih 10 menit sekali, dan tidak ada darah yang keluar, jadi saya tidak langsung ke rumah sakit, mungkin menunggu kalau kontraksinya jadi 5 menit sekali. Tapi sampai saya ketiduran, dan bangun jam setengah 5 pagi, sepertinya jeda waktu kontraksinya belum bertambah. Kenapa saya bilang "sepertinya"? Karena sepanjang malam itu saya beberapa kali terbangun karena kontraksi ini. Dan ketika melihat jam dan menghitung, jarak kontraksinya masih 10 menit sekali.

Saya langsung pergi ke kamar mandi untuk BAK dan wudhu. Ketika saya cebok, saya menemukan ada lendir berwarna merah dari miss v. Langsung saya beri tahu suami supaya segera pergi ke rumah sakit. Karena satu dan lain hal, kami baru berangkat ke RS pukul 6 pagi. Dalam jeda waktu itu, kontraksi yang saya rasakan semakin sering, sekitar 5 menit sekali.

Begitu sampai di RS, sekitar pukul 6.30 saya diperiksa dan sudah bukaan 4 - 5. Sambil menunggu, saya sempatkan sarapan dulu yang disajikan oleh pihak RS. Sebenarnya disuruh menghabiskan semuanya, tapi apa daya perut sudah kenyang, jadi cuma bisa makan setengah porsi saja (padahal rasanya enak lho..)

Pukul 8.30 diperiksa lagi sudah bukaan 7 - 8. Dan pukul 9.15 lahirlah putri kedua kami. Dia lahir dengan lilitan tali pusar di lehernya. Padahal waktu di USG tidak terlihat adanya lilitan. Kata bidannya, kalau bayi dengan lilitan di leher itu biasanya akan susah turun ke jalan lahir, tapi Alhamdulillah bayi saya ini justru cepat turunnya.

Tantangan belum selesai sampai di situ. Tahap berikutnya adalah menjahit sobekan yang terjadi (sobekan kali ini alami tanpa digunting). Kata bidannya lagi, ada jahitan dalam dan luar. Untuk jahitan dalam akan diberi obat bius, tapi jahitan luar akan dilakukan tanpa obat bius. Alasannya, karena kulit luar sangat tipis, jadi kalau diberi obat bius justru akan semakin sakit.

Dulu ingat ada seorang teman yang cerita kalau dia dijahit tanpa dibius. Dan sekarang saya merasakannya sendiri. Rasanya? Wow.. Tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Yang pasti, seluruh tubuh saya sampai gemetar hebat karena menahan rasa sakitnya.

Tahap berikutnya adalah IMD. Tapi di RS sini, IMD nya langsung menempatkan bibir bayi ke puting. Dan Alhamdulillah ASI nya langsung keluar setelah beberapa hisapan. Adik bayi langsung minum lamaaaaa sekali.

Bayi kami lahir dengan panjang 51cm dan berat 3,2kg.
Namanya Jasmine Leanna Rarasati.
Artinya bunga melati yang baik hatinya.
Semoga selalu tumbuh sehat, kuat, ceria, menjadi anak yang sholihah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar