Hari Kamis siang (tanggal 1 Januari), Mbahkung dan Oma nya Ashmine datang ke Mojokerto. Seperti biasa, mereka membawakan jajanan banyak sekali dari minimarket depan untuk Asha. Asha dan Jasmine terlihat bermain dengan ceria.
Tapi kemudian, malam harinya, Jasmine muntah 4 kali dalam semalam. Selain itu badannya juga terasa hangat. Keesokan harinya, suhu tubuhnya semakin panas, mencapai 38,4°C. Sempat khawatir, karena baru kali itu Jasmine demam sampai melebihi 38°C. Waktu demam sebelumnya, suhunya "hanya" 37°C.
Selain itu, Jasmine juga sering BAB yang sangat cair, dan berwarna hijau muda.
Walaupun suhunya setinggi itu, kami tidak membawa Jasmine ke dokter. Alasannya hanya satu. Sama seperti Asha, kami juga berusaha sebisa mungkin tidak memberikan obat-obatan kimia untuk Jasmine. Obat untuk anak menyusui hanya satu, yaitu ASI.
Masalahnya adalah, jika dia sering muntah, bagaimana caranya ASI nya bisa menyembuhkan? Kalau baru masuk sudah dimuntahkan lagi, kapan bisa sembuh? Belum lagi BAB nya yang super cair itu. Takutnya dia dehidrasi. Sempat stres saya.
Jumat malam, frekuensi muntah Jasmine berkurang. Keesokan paginya, suhu tubuh Jasmine sudah berkurang menjadi 37,5°C. Alhamdulillah.. Frekuensi BAB nya juga berkurang, dan lebih ada ampasnya.
Menjelang siang, suhu tubuhnya naik lagi menjadi 38°C. Sempat kepikiran untuk pergi ke dokter saja, tapi kemudian kami memutuskan untuk tetap menggempur dengan ASI. Dan jika dalam tiga hari suhunya tidak turun, baru ke dokter.
Sekitar pukul 3 sore, saya menemukan Jasmine tengkurap dalam keadaan BAB. Dan setelah itu, suhu tubuhnya perlahan turun. Dia yang sebelumnya terlihat lemas, matanya sayu, tidak mau duduk tegak, maunya tiduran saja (pasti kepalanya pusing), setelah BAB itu dia terlihat lebih segar, mau duduk sendiri, mulai mau tersenyum. Saya terus berdoa supaya suhunya tetap normal dan tidak kembali naik. Alhamdulillah sampai saat ini (Minggu malam) dia sudah sehat dan ceria seperti biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar