Selasa, 31 Mei 2016

Tutorial menjahit dress leher kerut Jasmine

Setelah pagi sampai siang kemarin saya fokus membuat baju Asha, menjelang sore saya mulai fokus membuat baju untuk Jasmine.

Baju Jasmine ini saya buat yang sederhana saja modelnya. Tidak usah terlalu ribet.

Pertama, buat pola seperti ini. Panjangnya disesuaikan dengan ukuran badan anak ya.


Kemudian kertas pola ditempel di kain yang terlipat, pasang jarum pentul agar tidak bergeser, lalu gunting.
Hasilnya ada 2 buah kain seperti ini.


Next, jahit bagian samping kanan dan kirinya. 
Oya, saya kemarin melakukan hal yang sangat sia-sia, yaitu memasang resleting jepang di salah satu sisinya. Entah apa yang saya pikirkan waktu itu, pokoknya tidak usah ditiru. Cukup dijahit biasa saja. Tapi kalau memang anda punya waktu luang dan resleting nganggur, ya monggo, hahaha..


Berikutnya, siapkan kain panjang dengan lebar kira-kira 4cm untuk rompok lengan. Kain rompok baik berhadapan dengan kain utama buruk, jahit kurang lebih 0,5cm dari tepi. Lalu kain rompok dibawa ke depan, dilipat dan dijahit.
Hasilnya seperti ini.


Lanjut, siapkan kain dengan bentuk seperti ini ( lengkungnya disamakan dengan lengkung leher baju) untuk dibuat depun.


Jahit kain depun dengan kain utama, bagian baik saling berhadapan. Setelah dijahit, kain depun dibawa ke belakang, jahit tepinya supaya rapi. Lalu bagian bawah depun dilipat dan dijahit juga. 


Bagian samping-samping depun jangan dijahit ya, itu sengaja dibuat berlubang untuk dimasukki pita.


Next, siapkan dua kain panjang untuk pita. Kalau saya, butuh 2 lembar kain panjang 70cm dan lebar 9cm. Kain dilipat dua, ujungnya dibuat meruncing, lalu balik kain dan jahit tepinya supaya rapi.


Masukkan kain pita ke dalan lubang depun tadi. Buat lipitan di bagian leher, sesuaikan dengan leher anak, jahit tepinya supaya pita tidak bergeser lagi.


Terakhir lipat bagian bawah rok.
Dan selesaaaiii...



Untuk step by step baju Asha, bisa dilihat di SINI.

Minggu, 29 Mei 2016

Tutorial menjahit dress rok lebar Asha

3 baju terakhir yang saya buatkan untuk Asha, semuanya berupa long dress, yang memiliki bawahan rok panjang sampai ke bawah. Untuk baju Asha kali ini, saya ingin membuatkan baju dengan rok yang lebih pendek, supaya terlihat lebih santai.

Ini dia step by step dress anak versi saya.

Untuk roknya, siapkan 2 lembar kain berukuran 115cmx50cm, lalu dijahit di kedua sisi yang berukuran 50cm. Sisihkan dulu.

Untuk atasan, siapkan baju anak untuk dijadikan pola. Lipat baju, tempel pada kertas koran, lalu digambar polanya dengan dilebihkan 1cm pada masing-masing sisinya. Khusus bagian depan, saya lebihkan agak banyak, karena akan saya pasang kancing.


Oke, ketika kain sudah jadi, pertama-tama, bagian depan yang akan dipasang kancing digunting tepat di tengah, lalu dilipat sedikit dan dijahit. Saya sisipkan kain jeans ke dalamnya, supaya jadi lebih tebal sehingga kain tidak mudah rusak dan sobek.


Next, jahit bagian pundaknya.

Siapkan kain panjang dengan lebar kira-kira 4cm untuk rompok leher dan lengan.
Setelak rompok terpasang, jahit bagian bawah ketiak.


Berikutnya tinggal memasang kancingnya. Karena saya masih pakai mesin jahit Butterfly jadul, yang hanya memiliki satu jenis jahitan yaitu jahit lurus, otomatis harus membuat lubang kancing secara manual. Caranya, ukur diameter kancing, beri tanda pada kain, lalu saya jahit sekelilingnya dengan tusuk feston, dan tinggal dilubangi bagian tengahnya. Gunting dan bersihkan serat-serat kain yang mengganggu.


Oke, bagian atas sudah selesai..


Tinggal digabung antara bagian atas dan bagian roknya. Kain baik saling berhadapan, dibuat lipitan-lipitan seperti ini (sesuaikan jarak antar lipitan ya, supaya hasilnya bagus), tinggal jahit.


Terakhir, pasang elastis di bagian punggung dan lipat bagian bawah rok.

Dan selesaaaiiii..



Untuk step by step baju Jasmine, bisa dilihat di SINI.

Kamis, 26 Mei 2016

Tutorial menjahit gamis dewasa

Selama ini, saya sudah 4 kali menjahit baju gamis untuk saya sendiri. Berawal waktu dulu saya beli gamis merek Zizara. Waktu saya lihat modelnya, saya pikir," wah, sepertinya saya bisa membuat sendiri yang seperti ini." Karena memang modelnya sederhana dan tidak neko-neko.

Dulu, saya berniat membeli kain katun jepang di toko Warna-warni, sebuah toko kain murah di Mojokerto. Ternyata, di sana tidak menjual katun jepang. Akhirnya saya coba membeli 2 motif katun rayon plus furingnya.

Baju pertama sudah jadi, tapi ada yang agak fail. Karena saya hanya memakai furing di bagian roknya saja, sedangkan bagian atasnya tidak, jadi dressnya terasa berat di bawah. Baju bagian atasnya hampir rusak karena memang kain katun rayon yang tipis tertarik dengan beratnya rok.

Akhirnya ketika membuat baju kedua, saya memakai furing baik di bagian rok maupun bagian atasnya. Sip deh, jadi seimbang beratnya. Tapi kemudian masalah muncul pada lengannya (yang tidak saya kasih furing). Ujung lengannya agak koyak jahitannya.

Dulu saya pikir, kenapa kok lengan gamis itu pakai elastis ya? Kenapa tidak dibuat mengecil di ujung supaya tidak perlu pakai elastis? Akhirnya saya tahu, lengan gamis saya tidak bisa digulung ke atas buat wudhu, hahahahahaha..

Oke, kembali ke topik.
Waktu membuat gamis ke lima ini, saya berusaha mengambil gambar step by step nya supaya bisa saya share di sini.

Note : Oya, kembali saya tegaskan, saya bukan penjahit. Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang belajar jahit secara otodidak. Jadi saya sama sekali tidak punya dasar-dasar menjahit yang baik dan benar. Pokoknya asal jadi saja kalo saya mah, hehe..

Gamis ini, dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas, dan bagian rok.

Pertama, siapkan kain sepanjang 2 meter. Lebarnya disesuaikan dengan tinggi badan kita, diukur dari bawah dada hingga bawah mata kaki. Kalau saya, tinggi badan 158cm, lebar kainnya 1 meter. Sisihkan dulu.

Berikutnya kita fokus membuat bagian atas.
Saya menggambar pola baju dari baju gamis yang saya punya (merek Zizara size M). Kertas polanya saya pakai kertas koran saja, biar lebih irit.



Untuk bagian lengan, pipihkan bagian lengan, lalu tempel pada koran dan gambar sesuai bentuknya.
Untuk bagian dada dan punggung, lipat baju menjadi dua lalu tempel dan gambar di koran.

Lebihkan masing-masing sisinya sebanyak 1cm. Khusus untuk atasan bagian dada, lebihkan 1cm bagian dadanya karena akan dipasang resleting jepang, biar busui friendly gitu ceritanya.

Next, dari gambar pola yang sudah kita dapat, tinggal tempel pada kain yang sudah dilipat. Ingat ya, kainnya dilipat dulu. Pasangi jarum pentul pada seluruh tepinya, lalu gunting sesuai pola.



Dan, inilah hasilnya. Kain bagian dada itu langsung saya gunting di tengah untuk dipasang resleting jepang.



Lalu pasang resleting jepangnya. Sudah tahu caranya kan? Pakai sepatu khusus resleting jepang ya, biar hasilnya bagus.



Setelah terpasang, berikutnya jahit bagian pundaknya.



Siapkan kain panjang dengan lebar kira-kira 4cm untuk rompok leher. Pasang kain rompok baik menghadap kain utama buruk. Jahit tepinya kira-kira 0,5cm. Setelah itu kain rompok dibawa ke depan, dilipat dan dijahit.





Selanjutnya pasang bagian lengan. Luruskan kain lengan dan kain badan. Bagian kain baik saling berhadapan, beri jarum pentul agat tidak bergeser, dan jahit.



Hasilnya seperti ini.



Jahit juga bagian bawah lengan sampai bawah ketiak.



Dan, taraaaa.. bagian atas sudah selesai.



Sekarang bagian roknya. Kain sepanjang 2 meter tadi dijahit sehingga membentuk seperti sarung.



Pasang pada bagian atas, kain baik saling berhadapan. Beri jarum pentul supaya tidak bergeser. Saya menandai ada 4 bagian rok yang saya pasang duluan, yaitu bagian tengah depan, dua bagian samping, dan tengah belakang.





Kemudian sisa kain yang belum dipasang jarum pentul dibuat lipitan seperti ini. Lalu tinggal dijahit.







Dan hasilnya seperti ini.



Next, supaya bajunya tidak ombor-ombor (kelihatan kebesaran) saya pasang elastis di bagian punggungnya.



Langkah terakhir, lipat bagian ujung lengan dan dipasang elastis ke dalamnya. Juga lipat bawah rok supaya rapi.





Dan selesaaaaaiiii...



Untuk tutorial menjahit bergo semi instan, bisa dilihat di SINI.


Buat yang merasa ribet menjahit sendiri, bisa cek IG saya @leanna.clothing atau bisa lewat Tokopedia dengan search nama toko Leanna Clothing






Rabu, 25 Mei 2016

Beli katun jepang di Kediri

Sekitar satu bulan yang lalu, saya berniat untuk beli kain lagi untuk disulap menjadi baju buat saya dan anak-anak. Kain favorit saya tetap katun jepang. Selama ini, saya selalu beli katun jepang via online, seringnya beli di tokopedia. Tapi kemarin waktu di Kediri, entah kenapa, saya ingin beli yang offline saja.

Di Kediri ada sebuah toko kain besar bernama Istana. Lokasinya berada tepat di depan Pasar Setono Betek. Duluuu sekali, saya ingat pernah ke sana untuk tanya-tanya tentang katun jepang. Waktu tanya harganya, saya tidak ingat berapa per meternya, tapi yang saya ingat persis adalah reaksi saya. Waktu itu, setelah mendengar harganya, reaksi saya langsung "woooww.. mahal amat.."
Dan ketika melihat-lihat motifnya, hanya sedikiiiiitt sekali pilihannya.

Sebenarnya saya ingin mencoba beli kain katun di toko kain kiloan Subur di Jalan KH. Agus Salim Kediri, tapi si Papi bilang, kenapa ga sekalian di Matahari saja?

Oke, akhirnya kami pergi ke Matahari. Yang kita bicarakan ini buka Matahari departemen store ya, tapi toko kain Matahari yang lokasinya berada di belakang toko kain Istana. Saya belum pernah tanya kain katun jepang di sini.

Untuk tanya-tanya harga kain offline, saya selalu punya pegangan berupa daftar harga kain online. Untuk kain katun jepang dengan lebar 1,15m, range harganya paling murah 27ribu, sampai 33ribu per meternya. Sedangkan untuk yang lebar 1,50m, harganya antara 33rb sampai 35ribu, bahkan ada yang menjual dengan harga 40ribu per meter. Itu belum termasuk ongkos kirim ya, yang kalau dikirim dari Jawa Tengah atau Jawa Barat ke tempat saya berkisar antara 22ribu sampai 25ribu per kg.

Oke, masuklah saya ke toko Matahari. Di sana langsung disambut mbak-mbak penjaganya. Sambutannya biasa saja ya, ramah tidak, jutek juga tidak. Saya tanya, kain katun jepang di sebelah mana mbak?
Langsung ditunjukkan tempatnya. Di sana ada cukup banyak pilihan motifnya, walaupun tidak sebanyak kalau beli online sih, tapi lumayan. Dan yang penting, harganya itu lho, muraaahh..
Kain katun jepang dengan lebar 1,15m dibanderol dengan harga 25ribu per meter. Woooww.. (tapi ini sepertinya katun jepang dengan kualitas biasa ya, beda sama yang Japan Design).

Saya baru tahu, ternyata toko kain Matahari ini memang terkenal murah. Ibu saya sendiri pun kalau beli kain juga di situ, bahkan beliau sudah kenal sama pemiliknya.


Dan, saya langsung jatuh cinta sama dua motif kain ini. Yang coklat, saya beli 4 meter untuk gamis saya. Dan yang pink itu katun rayon, saya beli 2 meter untuk dress kembaran buat Asha dan Jasmine. Semoga nanti bisa saya poto step by step nya ya, biar bisa saya share di sini.

Update : Saya sudah mengeksekusi kedua kain di atas.
Untuk gamis dewasa, bisa dilihat di SINI.
Untuk baju anak-anak, bisa dilihat di SINI dan di SINI.

Selasa, 24 Mei 2016

Resep rendang jamur

Ada satu masakan favorit saya ketika sedang pulang kampung ke Kediri, yaitu rendang jamur buatan ibu mertua. Bumbunya sama dengan rendang pada umumnya, hanya saja dagingnya diganti dengan jamur tiram.

Bagi yang punya resep rendang andalan, silakan dipakai resepnya masing-masing. Isiannya tinggal diganti jamur saja.

Tapi bagi yang belum punya, mungkin bisa dicoba resep rendang jamur ala ibu mertua saya ini.

Bahan :
- 1kg jamur tiram, cuci dan digoreng sebentar hingga layu dan agak kecoklatan
- 800ml santan dari satu butir kelapa
- 2 ruas lengkuas
- daun salam
- daun jeruk
- 2 batang serai, geprek
- 1 sachet bumbu rendang instan, saya pakai merek indofood
- garam, merica secukupnya

Bumbu :
- 250gr cabe merah (bagi yang suka lebih pedas, bisa ditambah cabe rawit)
- 7 siung bawang putih
- 15 siung bawang merah
- 2 ruas kunyit
- 2 ruas jahe

Cara pembuatan :
1. Blender bumbu hingga halus.
2. Tumis bumbu halus sambil diaduk-aduk supaya tidak gosong. Masak hingga warnanya berubah menjadi sedikit agak gelap.
3. Masukkan lengkuas, daun salam, daun jeruk, serai dan bumbu rendang instan. Aduk hingga merata, masak sebentar.


4. Masukkan santan. Aduk rata. Biarkan mendidih, lalu kecilkan api. Masak hingga santan mulai menyusut hingga setengahnya. Tambahkan garam dan merica, sesuaikan rasanya.
5. Masukkan jamur tiram yang sudah digoreng tadi.
6. Masak dengan api sedang hingga air menyusut dan habis.



Taraaaaa..
Rendang jamur sudah jadi..




Sabtu, 21 Mei 2016

Menyapih Jasmine

Hari ini tepat satu minggu Jasmine disapih. Oke, akan saya ceritakan detail dari hari ke hari sejak pertama saya menyapih Jasmine.

Tanggal 16 Mei
Awalnya, saya sudah bertekad bahwa akan stop ASI mulai hari ini. Tapi kenyataannya, pagi hari, ketika Jasmine bangun tidur sambil menangis, saya luluh juga, dan memberinya ASI. Setelah dia selesai menyusu, saya olesi puting saya dengan garam halus.

Siang ketika dia mengantuk, dia rewel sekali karena tidak bisa menyusu. Melihat puting yang ada putih-putihnya (garam), dia tidak mau menyusu. Nangis sampai sesenggukan, akhirnya saya luluh lagi. Saya susui lagi Jasmine siang itu. Si Papi yang melihat itu, mengingatkan saya, jangan sampai Jasmine menjadikan tangisannya sebagai senjata supaya bisa menyusu.

Siang itu, saya melakukan kesalahan yang sangat fatal, yaitu membersihkan garam di hadapan Jasmine. Dia akhirnya tahu bahwa putih-putih itu bisa dibersihkan. Malamnya, dia rewel lagi, dan berusaha meminta saya untuk membersihkan putih-putih itu. Tapi tidak saya turuti. Dia akhirnya tidur tanpa menyusu. Tengah malam dia bangun, nangis minta nenen. Antara sadar dan tidak, akhirnya saya beri ASI lagi.

Tanggal 17 Mei
Hari ini saya sudah bertekad (lagi), benar-benar stop ASI. Paginya sih dia baik-baik saja, karena Kak Asha pas libur, jadi mereka bisa bermain bersama. Nah siangnya, ketika sudah capek bermain, mulailah Jasmine mencari nenen. Saya langsung tegas pada Jasmine, " No, Jasmine. Mulai sekarang tidak boleh mimik."

Jasmine langsung mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis dengan sedikit jeritan. Saya pangku dia, saya jelaskan baik-baik bahwa Jasmine sudah besar, sudah berumur 2 tahun, jadi harus stop ASI, dia tetap melawan, tapi saya biarkan saja. Mungkin tangisan ini berlangsung selama beberapa menit, lalu sudah tidak terdengar lagi. Dia ketiduran di pangkuan sambil memeluk saya.

Jadi siang itu, saya jelas tidak bisa melakukan apa-apa, karena Jasmine tidak mau diletakkan di kasur. Setiap saya letakkan di kasur, dia akan bangun dan menangis, minta dipeluk dan dipangku, lalu tidur lagi. Begitu terus.

Malamnya, Jasmine tidur tanpa meminta nenen sekalipun. Tengah malam ketika bangun dan rewel, dia selalu memegang baju saya di bagian dada, berusaha membukanya ingin menyusu, tapi saya tawarkan air putih. Dia menurut ketika saya beri air putih. Lalu kembali tidur setelah sedikit rewel.

Tanggal 18 Mei
Sejak pagi, Jasmine sudah benar-benar tidak meminta nenen sama sekali. Siang dia tetap tidur di pangkuan saya, tapi ketika sudah lelap, saya bisa meletakkannya di kasur. Ketika bangun-bangun pun dia tidak mencari nenen, dan langsung tidur lagi.

Malamnya juga begitu. Dia langsung tidur setelah capek bermain. Bangun tengah malam, langsung saya kasih air putih, lalu tidur lagi tanpa rewel sedikitpun.
Alhamdulillah..

Daaaannn..
Hari-hari berikutnya, Jasmine sudah benar-benar tidak mencari nenen lagi. Saat bangun tengah malam pun, dia tidak mencari nenen, tinggal saya kasih air putih, Jasmine akan tidur lagi. Sepertinya dia sudah move on, hahahaha..
Alhamdulillah..

Ketika haus, dia akan langsung mengambil air putih sendiri dan meminumnya. Nafsu makannya sudah semakin besar. Makanan kesukaan Jasmine saat ini adalah mie dan sayur sop.

Hanya saja kadang-kadang ketika dia mengantuk, dia akan menjadi sangat rewel. Apapun yang saya lakukan selalu salah. Tapi itu hanya sesekali saja.

Pelajaran yang saya tarik di sini adalah, kita harus tegas ketika memutuskan untuk menyapih anak. Tidak, berarti tidak. Walau anak rewel, ngamuk, biarkan saja. Tetap konsisten stop nenen. Dan juga sabar, jangan sampai emosi kita juga ikut terpancing. Mungkin hanya beberapa hari saja anak kita rewel. Kalau kita konsisten, insyaAllah anak kita juga akan segera move on.

Jumat, 20 Mei 2016

Bonbin dan Quest Hotel Surabaya

Jasmine sudah berusia 2 tahun sekarang. Dia juga sudah mengenal nama beberapa hewan besar, seperti gajah dan harimau. 

Karena itu, minggu ini kami ingin mengajaknya melihat langsung hewan-hewan itu.

Pilihan tempatnya ada 2, yaitu Taman Safari Prigen dan Kebun Binatang Surabaya.

Sebelumnya di hari Kamis, saya iseng-iseng lihat daftar harga hotel di Hotel Quickly. Hotel yang kami incar tetap Quest Hotel, yang beberapa minggu lalu gagal kami booking. Harga Quest Hotel setelah dikurangi kredit 130ribu, menjadi 345ribu, sudah plus breakfast. Wah, lumayan nih. Langsung book..

Oke, karena sudah booking hotel di Surabaya, pilihan tempat untuk melihat binatang tinggal satu, yaitu Bonbin.

Kami berangkat dari rumah pukul 9 pagi. Iseng, kami coba melewati Tol Sumo yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa saat lalu. Jalan tolnya masih sangat sepi, sepanjang perjalanan, hanya ada beberapa mobil saja yang kami lewati. Benar-benar serasa jalan pribadi.


Keluar tol belok kanan, di daerah Driyorejo, Gresik, kami melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Awalnya sih lancar-lancar saja, hingga kami sampai di daerah Lakarsantri, Surabaya. Wuaaah.. kami terjebak macet di sini. Perjalanan menuju Bonbin yang harusnya dekat, kami tempuh dalam waktu 1 jam.

Sepi..sepi..

Sampai di Bonbin, situasinya masih sama seperti ketika terakhir kali kami ke sini. Dengan biaya masuk 15ribu rupiah, kita bisa melihat-lihat beraneka binatang di sana.

Mari masuuukk..

Senangnya melihat binatang langsung

Foto atas : ada beberapa perbaikan, termasuk area akuarium
Foto bawah : arena bermain anak sepi karena permainannya tidak terurus

Untuk makan siang, kami ingin menikmati Rawon Pak Pangat yang legendaris. Di Surabaya, ada 3 tempat Rawon Pak Pangat, kami memilih yang paling dekat dengan Bonbin, yaitu di DTC. Di salah satu blog, tertulis alamat Rawon Pak Pangat ada di DTC lantai 1 blok C-9. Tapi kami sudah berputar-putar di lantai 1, tetap tidak ketemu juga. Akhirnya kami bertanya di mbak-mbak Barby's. Katanya, tempatnya masih di bawah lagi. Kalau lewat dalam mall, akan membingungkan jalannya. Jadi sebaiknya kami keluar, turun melalui trotoar di samping jalan masuk mobil, lalu di ujung trotoar, belok kanan masuk jalan kecil, trus naik tangga.

Turun lalu belok kanan ke jalan kecil itu
Lanjut setelah naik tangga belok kiri

Awalnya, saya kira lantai di bawahnya itu seperti DTC lantai di atasnya. Ternyata tidak. Lantainya agak kotor, barang-barang tergeletak tak beraturan, juga sedikit bau. Mohon maaf apabila menyinggung, ini dari sudut pandang saya pribadi.

Jalan yang sudah sempit ini dipenuhi oleh peralatan milik warung-warung di situ, yang membuat jalannya semakin sempit lagi, plus agak bau

Akhirnya, ketemu juga Rawon Pak Pangat. Tempatnya sederhana, tapi cukup bersih. Pegawainya sigap bersih-bersih apabila sedang tidak ada pekerjaan. Untuk rasa rawonnya enak. Harganya 18ribuan untuk semua jenis menu. Bisa diulang, tapi mungkin coba di tempat yang lain :)

Rawonnya enak, harga 18ribuan

Next, cek in di hotel. Salah satu kelemahan Quest Hotel adalah tempat parkirnya yang agak sempit. Mobil yang masuk dan keluar dari tempat parkir, akan melalui jalan yang sama. Tapi jangan khawatir, selalu ada penjaganya kok, jadi tidak akan berbenturan dengan mobil lain.

Kami mendapat kamar di lantai 7. Ruang kamarnya agak sempit, dilengkapi dengan free snack dan 2 botol kecil air mineral. Ada kulkas dan hair dryer, no bath up. Yang paling menonjol dari kamarnya adalah kamar mandinya. Antara kamar dan kamar mandi dipisah oleh kaca tembus pandang. Jadi dari kamar bisa melihat langsung ke kamar mandi. Ini memudahkan kami untuk mengawasi ketika Asha dan Jasmine bermain-main di bawah shower. Jangan khawatir, ada tirainya kok. Kalau mau ditutup juga bisa :)




Untuk wifi, jika dipakai untuk browsing, kecepatannya baik. Waktu saya download youtube via tubemate di HP, speednya selalu di atas 1Mbps. Bahkan mencapai 5 atau 6 Mbps. Tapi ketika saya download youtube via savefrom di laptop, speednya rata-rata berkisar di antara ratusan Kbps.


Pemandangan siang dan malam dari dalam kamar

Menu sarapannya ada nasi goreng, mie goreng, lodeh manisa tahu tempe, kakap saos mangga, telur masak pindang, aneka kerupuk dan sambal.

Menu lain ada sereal, soto ayam, pecel, nasi kuning (dengan lauk telur dan ayam kecap), salad buah dan sayur, jenang sumsum ketan hitam dan roti tawar plus selai dan butter.

Rasanya semua enak.


Pulangnya kami mencoba Mie Akhirat di Jalan Citarum No. 2 Surabaya. Di sana tidak sengaja bertemu teman lama, akhirnya kami makan siang sama-sama.

Untuk rasa, menurut kami semuanya enak, kecuali mie kuah surga. Bumbunya sangat ringan, jadi di lidah kami kurang nendang.


Daftar menunya