Senin, 27 Juli 2015

Celoteh Asha

Beberapa hari yang lalu, waktu saya keluar dari kamar mandi, saya terpeleset dan jatuh ke lantai. Melihat itu, Asha langsung berkata ,"makanya hati-hati.."

Setelah jatuh itu, saya tidak langsung bangun, saya pura-pura diam di lantai. Asha lalu mendatangi saya dan berkata ,"sudah, gak papa. Mami kuat." Sambil dia membantu saya untuk berdiri.

Oh my God..
Dia menirukan kata-kata saya kalau dia jatuh, hahahahaha...

Beberapa hari ini, saya dan si Papi dibuat bosan sebosan-bosannya karena Asha sedang senang nonton film animasi HOME. Dan tidak tanggung-tanggung, dalam sehari dia bisa menontonnya dua hingga tiga kali. 

Well, sebenarnya yang merasa bosan hanya si Papi, karena saya, alhamdulillah, juga suka film itu (lagunya bagus-bagus), dan walaupun diulang berapa kalipun saya tidak akan pernah bosan.

Asha, seperti biasanya, mulai dari Frozen, Epic, Ice Age 4, Despicable Me 2, Big Hero 6, sampai Home ini, dia selalu suka dengan lagu-lagunya. Suka ikut menyanyi, walaupun dengan liriknya sendiri.

Nah, si Jasmine ini, dia akhirnya juga ikut nonton kan. Sekarang dia sudah mulai hafal alur ceritanya. Dia juga mulai suka menirukan gerakan dari tokoh-tokoh dalam film itu. Ketika sebentar lagi akan ada adegan tepuk tangan, dia akan bertepuk tangan duluan dengan semangat. Tangannya juga digerak-gerakkan persis seperti karakter Kapten Smek. Lucu.. 

Minggu, 26 Juli 2015

Lebaraaann...

Walaupun agak telat, kami sekeluarga mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI..
Mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada yang tersinggung dengan salah satu isi dari blog ini.
Maapin yaaaa..

Setiap lebaran, di rumah Tosaren hingga saat ini masih ada budaya "unjung-unjung", yaitu anak-anak berbondong-bondong mengunjungi satu per satu rumah mulai tetangga dekat hingga tetangga kampung, lalu mereka akan mendapat angpao. Jumlahnya macam-macam. Biasanya sih, mulai dari seribu hingga sepuluh ribu rupiah.

Menurut saya, hal ini tidak apa-apa dilakukan, namanya juga tradisi. Saya sangat senang melihat keramaian di pagi hari, satu gang dipenuhi dengan hebohnya anak-anak kecil. Hanya saja yang membuat tidak sreg di hati adalah, kebanyakan orang tua justru menyuruh, bahkan memaksa, anak-anak mereka untuk unjung-unjung dengan tujuan supaya dapat uang. Ini kan seperti mendorong mereka untuk meminta. Bahkan ada orang tua yang sengaja ikut unjung-unjung dengan membawa bayi mereka yang masih berumur 1 tahun atau kurang supaya mendapat angpao lebih. Dan jika tuan rumah sengaja tidak memberi angpao karena menganggap anak itu masih terlalu kecil, si Ibunya tidak segan-segan meminta langsung jatah angpao buat si bayi.

Kalau saja Asha ingin ikut unjung-unjung, tentu akan saya ijinkan, supaya dia merasa gembira bisa ikut meramaikan suasana dengan teman-temannya, bukan supaya dapat uang.
Karena salah satu hal yang sedang berusaha kami ajarkan pada Asha saat ini adalah, "Jika diberi, terimalah dengan gembira dan bilang terima kasih. Tapi kalau tidak diberi, TIDAK BOLEH minta. Kalau Asha ingin apa-apa, mintanya sama Papi atau Mami."

Eniwei, hari ini adalah hari pertama Asha sekolah masuk tahun ajaran baru. Jadwal masuk jam 7 pagi, kami berangkat jam 6.30. Alasannya, saya ingin menukar dulu seragam bolero yang saya dapat, yaitu ukuran XL menjadi ukuran S. Jauh banget ya ukurannya..

Sejak bangun pagi, Asha sangat bersemangat karena hari ini "sekolah sudah buka lagi", katanya. Mandi pagi yang biasanya suka ditunda-tunda, pagi ini langsung berangkat begitu disuruh mandi. Langsung pakai seragam sendiri. Pokoknya semangat banget deh..

Asha duduk dengan teman-temannya menunggu para Ummi yang sedang briefing. Dia tidak memakai rompi karena rompinya mau ditukar dengan ukuran yang lebih kecil.
 
Pulang sekolah. Yeeeiii.. rompinya sekarang sudah pas di badan :)
 
Jasmine selfie pake kerudung sekolahnya Kak Asha 

Selasa, 14 Juli 2015

Selamat Ulang Tahun Asha

Selamat Ulang Tahun ke-4 Asha..
Semoga jadi anak sholehah, dan segala kebaikan selalu terlimpah untukmu..
Aamiin..

Akhir-akhir ini saya lagi senang-senangnya praktek resep dari blog favorit saya, yaitu JUST TRY AND TASTE. Mulai dari pie apel, pempek dos plus saos cukonya, omelete roti tawar, dsb. Selain bahan-bahannya yang mudah didapat, ada satu lagi keunggulan blog ini. Di setiap resep pasti disertai gambar step by stepnya. Hal ini amat sangat membantu para pemula seperti saya dalam memahami setiap langkah. Kita jadi tahu misalnya, oh diaduk sampai halus itu seperti ini, oh telur dikocok hingga kaku itu seperti itu, jadi kita bisa mengira-ngira tahap yang kita lakukan sudah betul atau tidak dengan membandingkan dengan fotonya.

Dan yang paling penting lagi adalah, semua resep dalam blog ini jelas SUDAH DIPRATEKKAN oleh ownernya. Dan sering juga disertai dengan tips dan trik yang dapat memudahkan dalam mengeksekusi suatu resep. Jadi blog ini beda ya dari blog-blog resep kebanyakan yang hanya copy paste resep doang, entah itu hasil masakannya gimana karena memang tidak dipraktekkan.

Kelebihan lainnya adalah, Mbak Endang, sang owner, dengan sangat baik hati mau membalas dan menjawab setiap pertanyaan yang masuk, baik melalui komentar, maupun melalui facebook page nya. Jadi saran saya, jika membuka JTT, jangan lupa baca komen-komennya juga. Karena di sana banyak terdapat pertanyaan, dan jawaban yang akan sangat membantu kita dalam mengeksekusi resep.

Jadi setiap saya ingin memasak sesuatu, pasti JTT inilah rujukan pertama saya. Saya cari di sana, jika tidak ada, baru prioritas kedua saya cari di google, blog makanan yang sudah mempraktekkan sendiri dengan foto hasil praktek asli dan bukannya hasil nyomot di google image.

Oke, kembali ke topik. Karena itulah, untuk ulang tahun Asha kali ini, saya berpikir kenapa ga bikin sendiri aja kue ultahnya?
Langsung deh cari-cari resep kue yang bahan-bahannya sederhana, dan yang paling penting, cara pembuatannya MUDAH. Di JTT ini, banyaaaaakk sekali resep kue, baik yang dikukus maupun dipanggang. Kita bisa memilih mau mengeksekusi kue mana yang sesuai dengan keinginan, serta alat-alat masak yang kita punya di rumah, hehehehe..
Kenapa harus sesuai dengan alat masak yang kita miliki? Karena sebenarnya saya sangat ingin membuat kue kukus, tapi apa daya, saya tidak punya kukusan besar yang bisa menampung loyang. Kukusan saya kecil semuaaaa..Bahkan kemarin sempat beli loyang kecil, tetep ga cukup juga, hahahahahiks..

Aduh, jadi curhat nih, hehehehe.. 
Daaaaan akhirnya ketemulah resep ini, Chocolate Fudge Cake. Dilihat dari bahannya, gampang. Caranya? Gampang juga. Alatnya? Saya punya semua. Oke, siap laksanakan.

Resepnya ada di sini :
CHOCOLATE FUDGE CAKE

Kegiatan yang paling disukai Asha adalah, TIUP LILIN. Jadi tidak peduli kuenya seperti apa, yang penting ada lilinnya, dia akan bahagia :)

Proses pembuatan kuenya sih mulus-mulus saja ya, karena memang pembuatannya sangat mudah. Kendala yang saya hadapi hanya satu, yaitu pada pembuatan fudge nya. Setelah dimasak kan kondisinya encer, jadi harus dimasukkan kulkas supaya agak mengeras. Tapi baru dikulkas sebentar sudah kaku. Saya tim lagi, eh jadi terlalu encer. Saya masukkan ke kulkas lagi. Kali ini, sebentar-sebentar saya cek supaya tidak kebablasan kakunya. Eh lengah sedikit, sudah kaku lagi. Hahahahaha...

Untuk toppingnya, saya pakai sisa kacang mete goreng yang dicincang kasar sebagai taburan.
Walaupun bentuknya seadanya begitu, tapi rasanya mantab lho.. Coklat banget. Hehehe..

Serius ya, buat penggemar kue coklat, kue ini sangat cocok untuk dieksekusi. 

Mulut belepotan setelah makan kue coklat 

Rabu, 01 Juli 2015

Asha masuk sekolah

Jadi ceritanya, hari ini adalah hari pertama Asha masuk sekolah. Well, sebenarnya masih berupa pondok romadhon, belum masuk ke ajaran baru. Tapi tetap saja, intinya adalah, ini pertama kalinya Asha "keluar rumah" tanpa ditemani orang tua atau keluarga. Dia sendirian bersama guru dan teman-teman barunya.

Mau tidak mau, membuat saya, emaknya, jadi kepikiran juga. 

Gimana kalo Asha pas pengen BAB atau BAK lalu mencari saya atau Papinya?
Dan ketika tidak ketemu, dia tidak mau bilang ke gurunya dan ditahan saja?
Gimana kalo dia kesulitan buka wadah bekalnya, atau minumnya, lalu tumpah semua?
Gimana kalo pas pulang dia kelupaan akan barang-barangnya?(yang semuanya lupa saya beri nama)
Gimana kalo dia lupa yang mana sepatunya? (Sebenarnya sepatu lama tapi sangat jarang sekali dipakai)
Gimana kalo..
Gimana kalo..

Aaaaaaaaarrgh...
 
Persiapan baju untuk Pondok Romadhon. Karena belum dapat seragam, jadi 
semua memakai busana muslim

Akhirnya daripada kepikiran terus, perhatian saya alihkan untuk memasak bekal untuk Asha nanti, omelete roti. Resepnya sih sebenarnya simpel ya, roti bakar diisi dengan telur. Tapi saya mengisi jamurnya kebanyakan, jadi telurnya susah dibalik, alhasil jadi agak kacau begitu bentuknya. Tapi untuk rasa tetap enak kok kata Asha. Ya, Asha selalu bilang kalau masakan saya enak :)

Menu bekal pertama untuk Asha, Omelete Roti. Resepnya nyomot dari blog favorit

Siap berangkaaaattt..

Pulang sekolah, kata si Papi, sepatu yang dipakai Asha terbalik. Mukenanya juga ketinggalan. Saya paham mengapa pihak sekolah membiarkan hal ini. 

Sesuai dengan pengarahan dari pihak sekolah waktu technical meeting seminggu yang lalu, sekolah akan berusaha menanamkan kemandirian pada anak. Seperti membereskan tas dan memakai sepatu sendiri. Dan jika ada barang yang ketinggalan, atau sepatu terbalik, atau pakai sepatunya lama, tidak apa-apa. Hargai usaha anak, mereka akan belajar dari kesalahannya itu.

 pulang sekolah..

 langsung lepas sepatu sendiri..

Asha lalu bercerita (setelah kami menanyakan berkali-kali dengan sabar apa yang dilakukannya di sekolah tadi) bahwa dia tadi sholat, dia juga makan sambil duduk sama teman-teman. Yang agak mengejutkan, dia bilang bahwa dia tadi joget di sekolah, lalu dia menunjukkan goyangan khas anak kecilnya, hahahahaha.. 

Malamnya, tiba-tiba Asha antusias bercerita bahwa tadi di sekolah dia dan teman-temannya berjajar saling memegang pundak, lalu berjalan dan main kereta-keretaan. Dia kelihatan sangat senang. Wajar, ini adalah pengalaman pertama Asha main seperti itu. Maksud saya, bermain dengan teman sebaya dan bermain permainan yang sama, bersama-sama. 

Semoga besok dan seterusnya, Asha merasakan kegembiraan yang sama seperti hari ini ketika bersekolah..

UPDATE :
Setelah melalui Pondok Romadhon selama 7 hari, Asha terlihat sangat bersemangat setiap mau berangkat sekolah. Setiap hari dia selalu ingin bersekolah. Bahkan ketika sekolah liburpun (Asha belum mengerti apa itu libur), dia tetap ngotot ingin sekolah. Sampai akhirnya saya harus bilang bahwa sekolahnya tutup, baru dia mau mengerti. Tapi tetap, dia terus bilang setiap malam "besok sekolahnya dibuka ya Mi.."