Jumat, 21 Juni 2013

Onde-onde kukus Bo Liem Mojokerto

Masih berhubungan dengan tulisan saya sebelumnya, saya dan Papi mulai cari-cari info tentang oleh-oleh apa yang khas dari Mojokerto. Dan Papi ingat ada salah satu liputan di acara kuliner yang pernah membahas tentang Onde-onde Kukus Bo Liem khas Mojokerto. Katanya sih rasanya enak. Selain itu, teman kerja Papi juga pernah membawakan onde-onde kukus itu ke kantor, dan memang rasanya enak.

Mulailah kami searching-searching di internet untuk mendapatkan alamat Bo Liem ini. Hasilnya, kami menemukan beberapa alamat yang berbeda. Namun, banyak situs kuliner yang menyebutkan bahwa onde-onde Bo Liem hanya ada di satu tempat, yaitu di Jalan Niaga, dan tidak membuka cabang di tempat lain. Jadilah kami hanya fokus untuk mendatangi Bo Liem di Jalan Niaga, dan tidak memperhatikan Bo Liem di alamat yang lain.

Ketika kami sampai di sana, saya agak terkejut. Karena itu adalah pusatnya onde-onde di Mojokerto, saya pikir tokonya luas, dengan rak-rak besar berisi makanan khas dari berbagai daerah untuk oleh-oleh, dengan banyak pegawai yang sedang melayani pembeli yang ramai.

Ternyata di luar dugaan, tokonya kecil, jajanan di displaynya juga sedikit, hanya ada 2 pegawai yang jaga. Dan karena kami adalah satu-satunya pembeli waktu itu, jadi kami segera dilayani. Ketika kami memesan onde-onde kukus, mbaknya bilang tidak ada (bukan bilang "habis", tapi bilang "tidak ada"). Dan kata mbaknya juga, Bo Liem tidak membuka cabang di manapun. Ya sudah, akhirnya kami terpaksa beli onde-onde goreng. Untuk rasa, jujur saya tidak suka, bagian kulitnya terlalu kenyal, ngelawan waktu digigit. Bukannya bermaksud menjelek-jelekkan ya, tapi ini jujur menurut kami pribadi.

Nah, setelah beli itu, ceritanya kami beli minuman di Alfamart di dekat Jalan Niaga, lalu saya iseng-iseng tanya alamat Bo Liem kepada mbak kasirnya. Bukannya memberi tahu yang di Jalan Niaga, mbaknya malah memberi tahu alamat Bo Liem di tempat lain. Karena penasaran, akhirnya kami mendatangi Bo Liem kedua.

Di tempat kedua inilah wujud toko oleh-oleh yang kubayangkan. Tempatnya luas dan bagus. Banyak kue, gorengan dan jajanan lain yang menggiurkan di kaca display yang berjajar panjang di depan. Pegawainya juga banyak dan sedang melayani pembeli yang banyak juga.

Kami membeli onde-onde kukus di sana. Satu kotak isi 10 biji harganya Rp 16.000,-. Dan rasanya?
Enaaaaaaaaaakkk bangeeeeeeeeettt...

Kulitnya agak kenyal seperti mochi, tapi empuk dan tidak melawan saat digigit. Kacang hijau di dalamnya juga enak banget. Kalau onde-onde goreng biasanya selalu ada rongga di dalamnya, onde-onde kukus ini tidak. Antara kulit dan isinya padat, tidak ada rongga. Wijennya juga fresh dan sedikit "meletup-letup" ketika digigit. Pokoknya saya tidak bisa kalau hanya makan 1 biji di satu waktu, pasti kurang. Bahkan setelah makan malam, saya habiskan 5 biji sekaligus, hahahahaha...

bungkus onde-onde kukus Bo Liem..

rasanya mantab !!!!

Bo Liem di Jalan Residen Pamuji ini (depan Pasar Tanjung Mojokerto) buka mulai pukul 7 pagi. Dan onde-onde kukusnya hanya bisa bertahan selama 1 hari saja. Itu artinya, harus dihabiskan hari itu juga, karena keesokan harinya sudah tidak bisa dimakan.

Selain onde-onde kukus, saya juga membeli martabak mini, terang bulan mini, dan lumpia basah. Rasanya semua enak. Harganya berkisar antara Rp 2.000,- hingga Rp 2.500,-. Saya tidak tahu harga jajanan yang lain, karena tidak tertulis harga masing-masingnya berapa.

struk pembelian di Bo Liem kedua..

rameeeeeeeeeeee...


Yang masih menjadi misteri bagi saya adalah, bagaimana bisa ada dua toko dengan nama yang sama padahal bukan cabang?
Bo Liem mana yang lebih dulu ada?

UPDATE :
Ternyata saya menemukan satu lagi toko dengan nama BO LIEM, tapi yang ini ada tulisan JR di belakangnya, juga ada tulisan YANIK. Saya tidak tahu Yanik itu siapa, mungkin nama pemiliknya. Lokasinya ada di Jalan Empu Nala. Sama seperti yang di Jalan Niaga, di Bo Liem Jr ini hanya menyediakan onde-onde goreng, tidak ada onde-onde kukusnya.


Yang membedakan tempat ini dari dua Bo Liem di atas adalah, kalau di sini goreng onde-ondenya dilakukan di sebuah wajan raksasa di depan toko. Jadi para pembeli juga bisa melihat langsung proses memasaknya.

Kemarin kami membeli sekotak onde-onde goreng campur. Isinya ada 10 biji dengan rasa original 5pcs, coklat 3pcs dan keju 2pcs. Harganya Rp 28.000,-. Sayangnya saya lupa menanyakan berapa harga yang original saja.
Untuk rasa, walaupun Papi menyukainya, tapi saya tidak. Kulit onde-ondenya memang empuk, tapi rasanya standart, tidak ada yang istimewa. Bahkan bagi saya yang pecinta keju, onde-onde rasa kejunya juga biasa saja, tidak membuat saya ingin makan lebih dari satu biji.


struk pembelian di Yanik Bo Liem Jr

wajan raksasa sedang menggoreng onde-onde

2 komentar: