Selasa, 26 Juni 2012

Meniru

Lucu ya kalau kita melihat ada bayi yang menirukan gerakan orang dewasa, bikin gemas..

Asha sendiri sudah beberapa kali menunjukkan gerakan meniru yang terlihat jelas. Seperti gerakan menelepon. Beberapa waktu lalu, kebiasaan Asha adalah, ketika ada orang yang bilang HALO, maka benda apapun yang ada di tangannya akan ditaruh di telinganya, seperti orang yang sedang menelepon. Bahkan ketika dia tidak memegang apapun, tangannya akan tetap bergerak ke telinga ( jadi terlihat seperti orang mau adzan ^_^)

Yang terbaru, setiap dia memegang sisir, dia akan menggerakan tangannya ke kepala, seperti orang yang menyisir rambut. Lucunya, sisirnya tidak mengenai rambut, tapi malah menyisir leher.

Mengapa di atas tadi saya menyebut "gerakan meniru yang terlihat jelas"?

Karena menurut SUMBER INI, sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan meniru bahkan sejak dia baru dilahirkan. Bahkan menurut penelitan, bayi berusia 42 menit pun bisa meniru gerakan orang dewasa di sekelilingnya. Hanya saja kita sebagai orang dewasa sering tidak menyadari hal itu.

Banyak orang beranggapan bahwa bayi itu makhluk polos yang tidak tahu apa-apa. Sehingga mereka seenaknya saja melakukan hal-hal atau mengucapkan kata-kata negatif di sekitar bayi, seperti mengucapkan kata-kata kotor, atau bertengkar di depan bayi.


“Bayi dan anak-anak adalah seorang saintis,” tulis tiga orang professor psikologi terkenal, Alison Gopnik, Andrew N. Meltzoff dan Patricia K. Kuhl, dalam karya ilmiahnya, “The Scientist in the Crib: What Early Learning Tells Us About The Mind” (sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Kaifa berjudul Keajaiban Otak Anak).

Laksana seorang ilmuwan hebat, setiap bayi menyelidiki sifat benda-benda disekitarnya. Mereka berpikir, mengobservasi, dan bernalar. Ibarat psikolog mereka juga berusaha membaca pikiran orang-orang yang dijumpainya. Dia membuat perkiraan, mengujicobanya, mempertimbangkan bukti, lalu menarik kesimpulan, melakukan eksperimen lagi, memecahkan masalah, mengoreksi bila ternyata kesimpulan itu salah dan terus mencari kebenaran. Hanya saja memang, mereka tidak melakukan semua ini dengan cara yang sadar-diri sebagaimana para ilmuwan melakukannya. Mereka adalah saintis dalam tubuh kanak-kanak!

Karena itu marilah kita berhati-hati ketika kita berada di dekat bayi dan anak-anak kita. Tak terkecuali ketika menggendong bayi kita yang masih berumur beberapa hari. Mereka belajar dari apapun yang kita ucapkan, yang kita lakukan.

Minggu, 17 Juni 2012

Kapan mulai bicara?

Akhir-akhir ini ada satu pertanyaan yang sering muncul di pikiran saya. Umur berapa pada umumnya bayi mulai bisa bicara?
Lalu, definisi bicara itu seperti apa?
Kalau Asha sekarang suka mengoceh "mamamama" atau "papapapa" atau "mpufff" ( cara dia memanggil pus), itu sudah bisa dikatakan bicara atau belum?

Kemudian saya memulai pencarian di mbah google. Dan saya menemukan INI.
Di sana dikatakan bahwa "sesuai tahapan perkembangannya, anak usia 1,5 tahun seharusnya paling tidak sudah bisa menggunakan minimal 5 kosa kata yang konsisten seperti papa, mama, apa dsb. Selanjutnya secara bertahap pada usia 2 tahun anak mempunyai 2 lusin kata yang dapat dirangkai sederhana."

Di sana juga ditegaskan untuk selalu menstimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Masa BATITA adalah masa meniru, sehingga ketika orang tua intens mengajaknya berbicara pasti kosa kata anak semakin banyak pula.

Mungkin selama ini kalau pagi sampai siang hari saya lebih banyak mengurusi toko online saya dan membiarkan Asha bermain sendiri (tapi tetap dalam pengawasan penuh). Mulai sekarang, harus lebih sering menemani Asha bermain dan lebih sering mengajaknya ngobrol. Mengenalkan pada benda-benda yang ada di sekelilingnya.

Asha sudah mengerti nama beberapa benda, terutama mainannya. Misal kalau saya bilang "bolanya mana?" Dia akan langsung mencari bola kecil mainannya.
Atau ketika saya bilang "Shaun mana Shaun? ayo diambil.." Dia akan langsung melihat ke arah boneka Shaun The Sheepnya sambil ngoceh "heeeh..heeeeh.."

Dan untuk info lebih lengkap tentang keterlambatan bicara pada anak, baca langsung saja link di atas :)

Kamis, 14 Juni 2012

Selamat 11 bulan Asha

Bayi tuh sebenarnya simple ya. Hanya dengan sebuah kotak sabun biasa, mereka bisa bermain dengan asik sekali, dipukul-pukul, digigit-gigit, dibolak-balik.

Tapi bisa juga menjadi sangat rumit, karena mereka belum bisa bicara, sehingga kita sebagai orang tua juga kadang merasa bingung bagaimana sebenarnya mau si anak.
Seperti kemarin malam..
Asha rewel sekali ga mau tidur. Padahal dia terlihat sudah sangat mengantuk, tapi setiap dibobokan, dia langsung nangis dan marah-marah, maunya ditemani main terus. Sempat ketika pukul 00.10 dia sudah tidur di gendongan. Ketika mau saya pindah ke tempat tidur, tiba-tiba dia nangis kenceng banget, seperti sedang kesakitan atau ketakutan, entahlah.. Saya dan Papinya Asha sampai bingung, ini kenapa kok nangis kenceng seperti ini.

Akhirnya setelah saya gendong, saya bisikan Alhamdulillah berulang-ulang, Asha bisa tidur nyenyak pukul 00.30. Dan ketika saya pindah ke tempat tidur, dia sempat terbangun sebentar, berguling sekali, lalu tidur lagi dengan pulas. Alhamdulillah, akhirnya kami juga bisa istirahat :)

Oya, tanggal 14 Juni kemarin Asha sudah berusia 11 bulan, bertepatan dengan ulang tahun Papinya yang ke-28. Sejak tanggal 12 Juni, saya sudah kepikiran mau bikin kejutan kecil-kecilan buat Papi, yah.. sekadar membelikan kue ulang tahun saja..

Hari Rabu saya pergi ke Sari Bakery Sidoarjo untuk pesan kue, Asha saya gendong dengan babywrap. Di perjalanan, bahkan saat di Sari Bakery dan sampai ke rumah lagi, Asha ketiduran di babywrap. Mungkin dia merasa nyaman ya serasa dipeluk. Hari Kamis pagi ketika ambil kue juga begitu, dia ketiduran lagi.

Karena saya cuma sendirian, akhirnya kuenya saya bawa dengan digantung di setir. Karena posisinya agak miring, dan sepanjang jalan ada jalan yang agak bergelombang, ketika sampai di rumah, kuenya sudah bergeser dan melorot ke samping. Alhasil hiasan bagian sampingnya rusak. Tidak sampai disitu, lilin yang sudah saya siapkan, dipatahkan jadi 2 oleh Asha (hiks..hiks..) untungnya masih bisa disambung dengan selotip :)

Ketika Papi sudah sampai di depan pagar, saya buru-buru bersiap menyalakan lilin. eh.. malah Asha meluk saya dan ga mau melepas. Dengan susah payah (hehehe..) akhirnya saya berhasil menyalakan lilin sebelum Papi masuk ke ruang tamu. TV yang sengaja saya matikan untuk menimbulkan kesan remang-remang cahaya lilin, malah dinyalain lagi oleh Asha. Dasar Asha ga bisa diajak kerja sama.. Hahahahahaha..


Selamat ulang bulan Asha, Selamat ulang tahun Papi ^_^


Asha yang tiup ya..

Kapan kuenya dipotong? Asha udah kepengen nih..



Asha nanti minta kue yang besar ya Pi..

Rabu, 06 Juni 2012

Berjalan

Sekarang Asha sedang giat-giatnya berlatih berjalan, sudah bisa lebih dari 20 langkah.
Alhamdulillah..
Anehnya, kalau sedang berdua dengan saya, Asha sangat jarang berlatih berjalan. Dia lebih suka merangkul dan bergelanyut di badan saya. Tapi kalau ada Papi atau Yangtinya, langsung berdiri, joget-joget sebentar, trus jalan deh, seperti mau pamer gitu ^_^
Sayangnya karena HP yang selalu dipake buat merekam lagi rusak, jadi belum bisa merekam Asha berjalan.

Ngomong-ngomong HP rusak, sekitar seminggu yang lalu, 2 HP saya rusak oleh (siapa lagi kalau bukan) Asha. HP pertama rusak ketika sedang saya colok ke laptop dan ditarik paksa sama Asha. Colokan USBnya, yang juga colokan buat nge charge, rusak. Akhirnya ganti pake BB, yang kemudian rusak juga 3 hari yang lalu setelah dibanting keras sama Asha. Layarnya langsung error, dan ketika di restart malah ga bisa nyala sama sekali.